Pendongkrak kedua adalah lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh sebesar 20,27 persen.
Samarinda (ANTARA) - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan II tahun 2023 terhadap triwulan sama tahun sebelumnya (y-on-y) naik sebesar 6,84 persen, dengan pendongkrak paling kuat adalah lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 22,21 persen.

"Kinerja ekonomi Kaltim triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 yang tumbuh 6,84 persen ini mengalami percepatan ketimbang kinerja ekonomi triwulan II-2022 yang tumbuh 3,62 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana, di Samarinda, Selasa.

Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2023 didorong oleh capaian kinerja pada seluruh lapangan usaha yang tumbuh positif, terutama lapangan usaha konstruksi yang tumbuh paling tinggi hingga mencapai 22,12 persen.

Pendongkrak kedua adalah lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh sebesar 20,27 persen, kemudian lapangan usaha pengadaan listrik dan gas tumbuh 20,12 persen.

Sedangkan lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebagai lapangan usaha utama perekonomian di Provinsi Kaltim, tumbuh sebesar 4,69 persen.

Jika diamati dari sumber pertumbuhan ekonomi secara (y-on-y), seiring dengan meningkatnya kinerja seluruh lapangan usaha, maka semua lapangan usaha memberikan andil positif terhadap kinerja ekonomi Kaltim.

"Tiga lapangan usaha yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar adalah lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 2,19 persen, lapangan usaha konstruksi sebesar 1,64 persen, dan lapangan usaha industri pengolahan sebesar 1,12 persen," katanya pula.

Secara keseluruhan, ujarnya lagi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim triwulan II-2023 berdasarkan harga konstan sebesar Rp133,46 triliun, naik ketimbang periode yang sama tahun 2022 senilai Rp124,92 triliun.

Sedangkan lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 22,12 persen tersebut adalah pada triwulan II-2022 senilai Rp9,23 triliun, sedangkan triwulan II-2023 naik menjadi Rp11,27 triliun.

"Kemudian lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh 20,27 persen, memberikan PDRB senilai Rp1,84 triliun di triwulan II-2022 menjadi Rp2,22 triliun pada triwulan II-2023," katanya lagi.

Namun dari sisi nominal, PDRB Kaltim atas dasar harga konstan masih tetap didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian, yakni sebesar Rp58,4 triliun pada triwulan II-2022 dan naik menjadi Rp61,16 triliun pada triwulan II-2023.
Baca juga: Ekonomi Kaltim menguat dalam tiga tahun terakhir
Baca juga: Wapres: IKN jadi magnet pertumbuhan ekonomi Kaltim

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023