Ambon (ANTARA News) - Pesawat PT Merpati Nusantara jenis Casa yang tergelincir di Lapter Namlea, ibukota Kabupaten Buru, Minggu(25/6), sekitar pukul 13.50 WIT, ditangguhkan penerbangannya hari Senin (26/6) ) karena pertimbangan cuaca di provinsi Maluku relatif buruk. Kepala PT Merpati Nusantara Cabang Ambon, Frits de Fretes, ketika dikonfirmasi ANTARA, Senin, mengakui pesawat yang tidak mengalami kerusakan maupun tidak menimbulkan korban saat tergelincir di Lapter Namlea masih berada di bandara Internasional Pattimura Ambon. " Karena pertimbangan cuaca relatif buruk maka kami menangguhkan penerbangan ke Lapter Amahai, Pulau Seram - Banda(Maluku Tengah) dan Ambon - Saumlaki, ibumota Kabupaten Maluku Tenggara Barat(MTB),"katanya. Frits memastikan tergelincirnya pesawat Casa di Lapter Namlea maupun Banda, 5 Juni lalu adalah karena pengaruh cuaca buruk. "Kondisi cuaca buruk ini pun ditambah lagi dengan tidak adanya operator radio komunikasi di darat pada sejumlah lapter di Maluku, terutama yang berstatus perintis," ujarnya, seraya menambahkan ada lapter yang hanya dilengkapi landasan pacu serta penentu arah angin. Frits mengemukakan pesawat tergelincir di Lapter Namlea yang membawa 18 penumpang dan empat kru itu sejauh 10 meter, telah ditarik ke landasan pacu dan berdasarkan pengecekan tidak ada kerusakan, sehingga bisa terbang kembali ke Ambon. "Kami berusaha optimal memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan Lapter di Buru, Banda, Amahai dan Bula(Pulau Seram), Tual(Maluku Tenggara), Dobo (Kepulauan Aru), Saumlaki, Larat, Kisar dan Tepa(MTB). Menurut catatan ANTARA, pesawat jenis Casa, 5 Juni lalu, yang tergelincir di Lapter Banda, mengakibatkan dua sayap dan roda patah serta badannya retak, sedangkan 18 penumpang, termasuk pilot , Genggong S, kopilot Resy Rendisa dan teknisi, Rico HS mengalami luka-luka, terutama sebagian besar tulangnya retak, sehingga ada tujuh orang yang dirujuk ke Jakarta. (*)

Copyright © ANTARA 2006