Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat China, Djauhari Oratmangun mempromosikan keketuaan Indonesia di ASEAN pada acara ASEAN-China Week 2023 di Fuzhou, Provinsi Fujian, China.

"Melalui Keketuaan Indonesia di ASEAN dengan tema 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth', Indonesia akan memastikan bahwa Asia Tenggara/ASEAN merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan," kata Djauhari dalam pembukaan ASEAN-China Week 2023 (ACW) di Fuzhou, dalam keterangan tertulis diterima Antara di Jakarta pada Rabu.

Pada acara pembukaan tersebut, Dubes Djauhari juga menyampaikan agar hubungan ASEAN-China dalam berbagai bidang dapat meningkat bahkan hingga tiga kali lipat ke depannya.

Selain Dubes Djauhari, Sekretaris Jenderal Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia G.L. Kalake juga menjadi pembicara dalam ajang "ASEAN-China Cooperation Forum on Trade and Investment" serta meresmikan "Two Countries Twin Parks (TCTP) Public Service Platform".

Dalam mempercepat pembangunan TCTP, pemerintah Fuzhou akan mendukung dalam delapan aspek, yaitu antara lain meningkatkan kemampuan untuk menyediakan yang dibutuhkan, mengoptimalkan lingkungan investasi dan pengembangan, mengintensifkan teknologi dan inovasi, serta mendukung pengembangan perdagangan luar negeri yang berkualitas tinggi.

Kemudian, pemerintah Fuzhou akan mendukung ekspansi kerja sama investasi dua arah, mempromosikan pengembangan proyek-proyek industri, serta memperkuat layanan keuangan dan meningkatkan dukungan finansial.
Baca juga: ASEAN-China Week 2023 dimulai di Fujian, China Tenggara

Acara lain yang digelar sebagai rangkaian ACW 2023 adalah ASEAN-China Gourmet Carnival dan ASEAN Film Week yang juga turut dibuka oleh Dubes Djauhari. Pada kesempatan tersebut, terdapat dua masakan Indonesia yang disajikan yaitu rendang dan mi goreng.

Indonesia juga akan menayangkan tiga film yaitu Trinity Traveler, Imperfect, dan Susah Sinyal. Ketiga film tersebut akan diputar di beberapa universitas di Fujian, komunitas dan bioskop pada September 2023.

Acara ditutup dengan ASEAN-China Symphonic Concert yang menampilkan pianis Claudia Yang dan konduktor Guanghao Tian.

Terdapat sejumlah lagu dari negara anggota ASEAN yang dibawakan termasuk dua lagu Indonesia yaitu Gelang Sipaku Gelang dan Si Patokaan.

Sementara dalam pembukaan ASEAN-China Youth Forum 2023 pada 7 Agustus 2023, Dubes Djauhari menyampaikan bahwa pemuda adalah pemimpin dan arsitek masa depan ASEAN and RRT serta sebagai inovator, penggerak perubahan, dan pemengaruh (influencer).

"Menghadapi dunia yang penuh tantangan, di antaranya perubahan iklim dan teknologi, pemuda ASEAN dan RRC perlu berkolaborasi dan bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan," kata Dubes Djauhari.

Seorang mahasiswi Indonesia, Gabriella Chenthesa, juga turun memaparkan mengenai aksi konkret peranan pemuda dalam kerja sama ASEAN-China dengan bahasa Mandarin yang fasih dalam pembukaan Youth Forum.

Baca juga: Arsjad Rasjid: China sumber investasi terbesar ASEAN
Baca juga: ASEAN-China teken kesepakatan ekonomi senilai 12,1 miliar yuan
Baca juga: Kemnaker yakin kerja sama penerbangan RI-China dukung konektivitas

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023