dengan adanya penghargaan ini, kami harapkan dapat meningkatkan motivasi bagi para pihak, terutama pemerintah provinsi
Jakarta (ANTARA) - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meraih Juara I Penghargaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Kategori Provinsi dengan Strategi Penyaluran KUR Terbaik.

Diikuti oleh Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Lampung pada posisi juara II dan III.

“Yang kami hormati Pak Menko Perekonomian, terima kasih sudah memberikan penghargaan kepada Jawa Tengah sebanyak tiga kali berturut-turut, itu apresiasi dan kami merasa terhormat," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Jakarta, Rabu.

Ganjar mengungkapkan tantangan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Jateng selama ini seringkali diberatkan oleh tingginya suku bunga kredit untuk mengembangkan usaha mereka, khususnya selama pandemi COVID-19.

Banyak dari pelaku UMKM yang masih bingung ketika mereka mempunyai konsep produk, namun tak punya pendanaan atau modal.

Hal itu yang mendasari pemerintah daerah Jateng untuk turut membimbing serta menyosialisasikan akses KUR kepada para pelaku usaha di wilayah Jateng.

Baca juga: Menko Airlangga: Penyaluran KUR capai Rp126,3 triliun hingga Juli 2023

“Maka pada saat itu kita genjot sosialisasinya, kita membuka aksesnya, kemudian perbankan yang ada di Jawa Tengah kita kumpulkan untuk sosialisasi, dan sambutan oleh para pelaku UMKM luar biasa," ujarnya.

Selain itu, Ganjar menuturkan tantangan lain yang kerap dialami pelaku UMKM yakni dalam hal pemasaran produk.

Ia mengaku masih banyak pelaku UMKM yang belum memahami cara untuk memasarkan produknya dengan efektif. Oleh karena itu diperlukan adanya bantuan dari pemerintah daerah untuk membimbing serta memberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan penjualan mereka.

"Maka kita kurasi satu satu, kita klaster, kita berikan coaching clinic. Tugas kami menyalurkan produk mereka ke pasar-pasar yang lebih besar," tutur Ganjar.

Lebih lanjut, dalam acara penganugerahaan KUR Award itu juga memberikan penghargaan untuk kategori provinsi dengan inovasi terbaik dalam penyaluran KUR. Kategori tersebut diraih oleh Provinsi Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Bali.

Baca juga: BSI salurkan KUR Rp1,9 triliun di Aceh hingga Juli

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menyampaikan bahwa tahun ini Kemenko Perekonomian meningkatkan kualitas penerima KUR.

Oleh karena itu, pemerintah mendorong adanya penerima KUR baru atau KUR yang naik kelas dengan mempertimbangkan indikator-indikator debitur yang layak.

"Kemudian dengan adanya penghargaan ini, kami harapkan dapat meningkatkan motivasi bagi para pihak, terutama pemerintah provinsi untuk terus bisa mendukung proses penyaluran program KUR, sehingga bisa mencapai kinerja yang lebih baik lagi," pungkasnya.

Adapun hingga 31 Juli 2023, realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp126,3 triliun dari pagu target yang sebesar Rp297 triliun. KUR tersebut telah disalurkan kepada 2,3 juta debitur.

Rasio Non-Performed Loan (NPL) KUR terjaga di level 1,63 persen. ​​​​​​Dari segi capaian KUR produksi tercatat sebesar 55,4 persen, dan graduasi sebesar 52 persen,

Kemudian, pertumbuhan penyaluran kredit meningkat sebesar 9,39 persen, dengan kredit yang khususkan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tumbuh sebesar 7,61 persen secara tahunan (yoy).

Baca juga: Kemenko Ekonomi: Provinsi Jateng jadi wilayah penyaluran KUR tertinggi

Baca juga: Ganjar berharap peluncuran KUR Super Mikro semakin kembangkan UMKM

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023