Jakarta (ANTARA) - Legenda sepak bola Spanyol Joan Capdevila menyebut debut di tim utama klub sepak bola pertamanya, RCD Espanyol adalah laga paling berkesan sepanjang kariernya.

Capdevila mencatatkan penampilan pertama bersama tim utama Espanyol pada 31 Oktober 1998 saat melawan Athletic Club Bilbao dengan skor akhir 2-2 pada ajang Liga Spanyol dimana saat itu usianya menginjak 20 tahun delapan bulan 28 hari, demikian dilansir dari Transfermarkt.

“Pertandingan terpenting saya adalah debut pertama saya divisi pertama. Saya memiliki kesempatan untuk debut dengan tim saya Espanyol. Dan itu adalah hari dimana saya memenuhi mimpi,” kata Capdevila saat hadir dengan memberikan video secara virtual pada acara menyambut kick-off LALIGA 2023/2024 di kawasan Jakarta Selatan, Rabu.

“Saya percaya itu adalah impian setiap anak untuk bermain di divisi pertama. Dan tanggal (debut) itu akan ada di pikiran saya seumur hidup karena itu adalah momen hidup saya bersama tim Espanyol,” tambahnya.

Sejak debutnya pada Oktober 1998, Capdevila tampil rutin dengan mencatatkan 37 penampilan pada semua ajang resmi dengan melesatkan empat gol sebelum kemudian hijrah ke Atletico de Madrid pada Juli 1999.

Baca juga: Tur musim panas LALIGA tarik perhatian lebih dari 100 ribu fans

Ia kemudian kembali lagi memperkuat tim yang bermarkas di Stadion Cornella-El Prat itu pada Juli 2012 ketika usai dari Benfica. Capdevila memperkuat tim masa mudanya tersebut selama dua musim dengan catatan tampil sebanyak 37 kali di ajang LALIGA dan Copa del Rey.

Dalam kesempatan yang sama, pria kelahiran 3 Februari 1978 itu lalu menyinggung pesepak bola Asia di kancah sepak bola Eropa, khususnya di Spanyol.

Menurutnya, bakat-bakat pemain Asia tidak diragukan, terlebih kini telah banyak pemain-pemain dari Asia yang merumput di klub top Eropa seperti Son Heung-min di Tottenham Hotspur, Kim Min-jae di Bayern Muenchen, dan Kang-in Lee di Paris Saint-Germain.

Di Liga Spanyol musim ini hanya ada satu pemain Asia yang merumput yaitu Tafekusa Kubo dari Real Socieded. Capdevila lalu membuktikan bahwa pemain-pemain Asia pernah cukup sukses di Liga Spanyol seperti dua mantan pemain Espanyol yaitu Shunsuke Nakamura (Jepang) pada Juli 2009 sampai Februari 2010 dan Lei Wu (China) pada Januari 2019 sampai Agustus 2022.

Keduanya cukup sukses berkarier di Espanyol dimana Nakamura mencatatkan 15 kali penampilan pada semua ajang dan mencetak satu assist, sedangkan Lei Wu tampil sebanyak 126 kali pada semua ajang dengan 16 gol dan enam assists.

“Nah potensi pemain Asia cukup bagus karena telah membuktikannya di sini di Liga Spanyol. Di Espanyol, kami sudah memiliki pemain Jepang, Nakamura. Kami juga memiliki pemain China Wu Lei dan keduanya berkontribusi dalam banyak hal,” kata Capdevila.

Ia pun lalu menyinggung potensi pesepak bola Indonesia yang menurutnya bukan tidak mungkin di masa depan akan ada yang dapat berkarier di Liga Spanyol.

“Dan kenapa tidak? Menjadi yang pertama memiliki pemain Indonesia, jadi begitulah kami terbuka untuk bakat apa pun dari benua mana pun dan siapa tahu di masa depan kami bisa memiliki pemain Indonesia di LALIGA,” ucap Capdevila.

Baca juga: Espanyol dipastikan terdegradasi dari La Liga

Selama kariernya di sepak bola, pria yang kini berusia 45 tahun itu memperkuat delapan klub yang terdiri dari Espanyol, Atletico de Madrid, Deportivo de La Coruna, Villarreal CF, SL Benfica, NorthEast United FC, Lierse SK, dan FC Santa Coloma.

Secara statistik, pemain yang dulu biasa bermain sebagai bek kiri itu telah tampil 588 kali di semua klub yang pernah ia bela dengan melesatkan 48 gol dan 21 assists serta memenangkan empat trofi yaitu Copa del Rey 2001/2002 (Deportivo), Supercopa de Espana 2002/2003 (Deportivo), Portuguese League Cup Winner 2011/2012 (Benfica), dan Andorran Champion 2016/2017 (Santa Coloma).

Sementara itu, bersama timnas Spanyol, Capdevila memiliki 60 caps bersama La Furia Roja sejak debutnya pada Oktober 2002 di era pelatih Inaki Saez. Ia menjadi skuat Spanyol saat berhasil menjuarai Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.
 

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023