Damaskus (ANARA News) - Tentara Suriah merebut kembali beberapa daerah yang dikuasai gerilyawan di dekat Ibu Kota Suriah, Damaskus, Sabtu (6/4), dan menggagalkan upaya penyusupan pada malam hari ke ibu kota, dan menewaskan puluhan gerilyawan, demikian laporan pro-pemerintah.

Tentara Suriah dilaporkan telah mengepung Wilayah Al-Ghouta di bagian timur dan merebut kembali banyak daerah yang dikuasai gerilyawan di sekitar Damaskus, yaitu Kafreen, Haran Al-Awamid, Al-Ataibeh dan Kota Industri Adra.

Sementara itu, radio pro-pemerintah Sham FM melaporkan puluhan pria bersenjata tewas sewaktu berusaha menyusup ke ibu kota Suriah dari tempat bergolak di pinggiran Jobar di pinggir timur Damaskus.

Militer Suriah belum lama ini telah memperlihatkan kelonggaran dalam menangani gerilyawan, dan melancarkan tembakan gencar guna mengusir mereka di sekitar ibu kota, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Suriah Mohammad Ash-Shaar menegaskan Suriah menghadapi perang sengit global yang dirancang oleh imperialisme internasional di bawah pimpinan Amerika Serikat dan Zionis, kata kantor berita resmi Suriah, SANA.

Ash-Shaar mengeluarkan pernyataan tersebut selama pertemuannya dengan perwira polisi di Kota Pantai Lattakia. Selama pertemuan itu ia menekankan Suriah terikat komitmen untuk membela harta swasta, negara dan rakyatnya.

Pada hari yang sama, kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyatakan sedikitnya 15 orang tewas, termasuk sembilan anak kecil, akibat serangan udara terhadap satu distrik etnik Kurdi di kota Aleppo.

"Jumlah korban tewas akibat serangan udara di pinggir barat Kabupaten Sheikh Maksoud bertambah jadi 15 orang. Di antara mereka sembilan anak yang berusia di bawah 18 tahun dan tiga perempuna," katanya.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013