Bandung (ANTARA) - Kabupaten Bandung akan menggenjot perbaikan Stadion Si Jalak Harupat untuk pelaksanaan Piala Dunia U-17, menyusul dipastikannya stadion tersebut menjadi salah satu lokasi pelaksanaan ajang bertaraf internasional tersebut pada November 2023.

"Dengan dipilihnya Si Jalak Harupat jadi venue Piala Dunia U-17 itu, harus lebih dipersiapkan lagi, termasuk akses jalan dan sebagainya harus dipersiapkan. Sehingga pada waktu pelaksanaannya bisa memberikan yang terbaik," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis.

Selain itu, kata Dadang, ada dua hal lagi yang perlu ditingkatkan, yakni terkait penempatan perimeter dan penambahan lapangan latihan.

"Penempatan perimeter apakah akan disimpan di dalam atau di luar nanti tergantung keputusan FIFA. Kalau di luar maka ada risiko ada akses ringroad, tapi kalau di dalam saya pikir cukup. Selain itu juga lapangan latihan harus ditingkatkan," kata Dadang.

Baca juga: PSSI terus percepat perbaikan akses dan rumput di JIS

Namun dengan waktu yang tersisa sekitar 93 hari, Dadang menyadari tidak akan bisa membangun lapangan latihan yang baru dan representatif. Oleh karenanya, ia menyambut baik terpilihnya beberapa lapangan di Kota Bandung menjadi lapangan latihan tambahan untuk Piala Dunia U-17.

"Jadi kan diputuskan juga beberapa lapangan seperti ITB dan Arcamanik untuk menjadi lapangan latihan tambahan, kami turut senang. Jadi nanti total ada enam lapangan latihan di Bandung Raya, tapi untuk pelaksanaan pertandingan tetap di Stadion Si Jalak Harupat," ucapnya.

Dadang menyebutkan bahwa pihaknya juga telah mengikuti rapat dengan PSSI, Menpora, dan Menteri PUPR untuk mempercepat perbaikan dan pembangunan Si Jalak Harupat.

"Jadi rapat itu juga menentukan langkah strategis dalam percepatan, perbaikan, dan pembangunan," ucapnya.

Sementara itu, Ketua PSSI Erick Thohir mengabarkan FIFA akan hadir ke Indonesia pada 26 Agustus, setelah Piala Dunia wanita di Australia dan Selandia Baru. PSSI pun segera menggelar rapat dengan pihak terkait untuk persiapan Piala Dunia U-17 2023.

"Pada pertemuan kami telah sepakat melakukan pembagian tugas, baik yang harus dilakukan pemerintah pusat maupun daerah-daerah. Menpora juga mendorong bagaimana percepatan Inpres dan Kepres agar government guarantee dan host city contract dapat segera selesai sebelum tim FIFA datang tanggal 26 Agustus," ucap Erick selepas rapat melalui keterangan resminya, Rabu (9/8).

Baca juga: Koster tak kecewa Bali tidak dipilih jadi venue Piala Dunia U17

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono optimistis perbaikan stadion dapat selesai sebelum jadwal pertandingan dimulai.

Ia menyebutkan PUPR memiliki sejumlah tugas, di antaranya membangun akses jembatan orang di Jakarta International Stadion (JIS) menuju lapangan parkir di Ancol, serta mempersiapkan lapangan latihan tambahan di wilayah tempat pertandingan agar sesuai standar FIFA.

"Insyaallah perbaikan akan selesai pada saatnya nanti, sekitar 10 November 2023. Saya kira persiapannya sudah mulai mengerucut, kami sudah tahu apa yang harus dilakukan sesuai dengan hasil investigasi FIFA," ucapnya.

PSSI mengumumkan bahwa Si Jalak Harupat menjadi salah satu dari empat stadion di Indonesia yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.

Tiga stadion lain yang terpilih sebagai arena Piala Dunia U-17 adalah Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Manahan Solo.

Baca juga: Kementerian PUPR dan Pemprov DKI berbagi tugas terkait penyiapan JIS

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023