Fun offroad sejak remaja. Kebalik bareng kami pun pernah. Ini bukan dunia baru

Lintasan 17 Agustus

Lody-Sasty sudah terbang lebih dulu ke Thailand untuk menjajal mobilnya, Isuzu D-Max, sejak 9 Agustus. Alasannya, mereka ingin berkenalan lebih dulu dan mengakrabkan diri dengan tunggangannya sebelum benar-benar digunakan untuk berlomba. Sementara tim Indonesia lain baru akan terbang ke Thailand pada 11 Agustus.

Periode lomba pada 13 hingga 19 Agustus membuat tim Indonesia harus melewati Hari Kemerdekaan Indonesia di negeri orang. Rencananya, tim Indonesia akan melakukan upacara di area lintasan reli, sebelum memulai perlombaan Kamis pekan depan.

"Menyanyikan Indonesia Raya di negeri orang itu bikin merinding," kata Lody.

Tidak salah perkataan Lody. Mengumandangkan Indonesia Raya di negeri orang lain hanya paling mungkin dilakukan oleh para atlet, apapun olahraganya, termasuk pebalap reli atau off roader sekalipun.

Bagaimanapun juga, Lody-Sasty membawa nama Republik Indonesia. Di kaca mobil Isuzu D-Max yang digunakannya untuk balapan juga terpampang besar bendera merah putih. Garuda di hati mereka.

"Target kami adalah menyelesaikan race dengan waktu terbaik," kata Lody.

Tak muluk-muluk memang. Tapi mencatatkan nama pasangan Lody Francis Natasha dan Sasty Laksamana di ajang AXCR itu saja sudah membuat sejarah sebagai pasangan wanita pertama yang mengikuti ajang reli terberat tingkat Asia.


Baca juga: Pereli Julian Johan persiapkan khusus track off-road untuk AXCR 2023
Baca juga: Pereli Jeje siap kibarkan Merah Putih di AXCR 2023

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023