Brussel (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS, sebuah kelompok yang berisi ekonomi-ekonomi berkembang utama, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, memiliki implikasi signifikan di bidang geopolitik global, demikian dilaporkan oleh platform berita Modern Diplomacy pada Jumat (11/8).

Agenda utama KTT tersebut berpusat pada peluncuran mata uang bersama di negara-negara anggotanya, sebut laporan itu.

Langkah itu bertujuan untuk mengurangi dominasi mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan internasional, memiliki potensi untuk mengubah lanskap geopolitik dan menantang supremasi AS.

"Selama puluhan tahun, dolar AS berkuasa dalam perdagangan dan transaksi global, memberi AS keuntungan ekonomi dan geopolitik yang tak tertandingi. AS telah menggunakan dolar dan ekonomi sebagai alat untuk memaksa dan menekan musuh-musuhnya. Menjatuhkan sanksi adalah alat yang lazim digunakan terhadap para pesaingnya untuk mencapai tujuan politik," menurut laporan itu.

Sebuah pandangan baru terhadap hegemoni, supremasi, dan tekanan AS pun muncul dan terus berkembang.

"Usulan terkait peluncuran mata uang bersama BRICS atau dedolarisasi bertujuan untuk mengubah status quo ini, berpotensi mengurangi pengaruh dan kekuatan AS yang berkaitan erat dengan dominasi dolar," sebut laporan itu.

"BRICS merupakan sebuah aliansi yang kuat dan memainkan peran besar dalam perdagangan dan investasi global, dan yang terpenting, posisinya berada di atas pengaruh AS. BRICS berada dalam posisi untuk mengubah ekonomi global secara keseluruhan. Langkah ini menunjukkan ketidakpuasan yang terus meningkat terhadap dominasi global dolar AS dan sebuah dorongan menuju superioritas Timur," kata laporan itu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023