Berita ekspor menggembirakan dan menjadi pertanda baik bagi daya saing perdagangan Jepang yang berkelanjutan
Sydney (ANTARA) - Pasar saham Asia dibuka melemah di dekat posisi terendah satu bulan pada Selasa, karena China memangkas suku bunga pinjaman jangka pendek dan reverse repo, dengan investor menunggu data belanja dan output industri untuk berita lebih lanjut tentang perlambatan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Jepang adalah pengecualian utama untuk penurunan, dengan ekuitas melonjak di tengah data pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kuat dari yang diharapkan.

Dolar AS melayang di dekat level tertinggi 2023 terhadap mata uang Asia karena kombinasi dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan kegugupan tentang tingkat krisis di industri properti China, yang telah menyeret yuan meskipun ada resistensi resmi.

Pemotongan suku bunga China menawarkan beberapa harapan bahwa bantuan ekonomi sedang dalam perjalanan, dan di perdagangan luar negeri, yuan mencapai level terendah 9,5 bulan di 7,2958 terhadap dolar.

Yen mencapai level terendah sembilan bulan di 145,60 per dolar.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Nikkei Jepang naik 0,6 persen setelah data menunjukkan pertumbuhan kuartal kedua negara itu didorong oleh pariwisata dan ekspor mobil yang berjalan pada 6,0 persen secara tahunan terhadap ekspektasi 3,1 persen.

"Berita ekspor menggembirakan dan menjadi pertanda baik bagi daya saing perdagangan Jepang yang berkelanjutan," kata John Vail, kepala strategi global di Nikko Asset Management di Tokyo, meskipun ia mengingatkan bahwa indikator konsumsi domestik melemah.

Semalam, indeks Wall Street naik, dipimpin oleh saham teknologi megacap dan terutama pembuat cip Nvidia, yang melonjak 7,1 persen setelah analis Morgan Stanley menyebutnya sebagai "pilihan teratas".

Sedikit peningkatan diharapkan dari angka penjualan ritel China sekitar pukul 02.00 GMT, meskipun itu mungkin tidak mengubah suasana yang semakin suram karena hal-hal berubah dari buruk menjadi lebih buruk untuk sektor properti dan mulai menyebar ke aset lainnya.

Pengembang real estat swasta terbesar di China, Country Garden, telah berjuang untuk memenuhi kewajiban utang dan sekarang berusaha untuk menunda pembayaran obligasi swasta di dalam negeri.

Setelah dianggap sebagai pengembang yang lebih sehat secara finansial, kesengsaraannya merupakan sinyal mengerikan bagi pembeli rumah dan perusahaan keuangan karena rekan-rekannya juga terpuruk akibat tidak adanya bantuan skala besar dari Beijing.

Penularan tampaknya telah mencapai bagian dari sistem keuangan, dengan Zhongrong International Trust Co, sebuah perusahaan trust besar yang secara tradisional memiliki eksposur pada real estat, kehilangan kewajiban pembayaran pada beberapa produk investasi.

Analis J.P. Morgan memperingatkan tentang "lingkaran setan" dari tantangan pembiayaan real estat dan mengatakan trust defaults dapat menghapus 0,3 persen hingga 0,4 persen dari pertumbuhan China secara langsung.

"Kami berpendapat bahwa pasar masih meremehkan setelah keruntuhan yang signifikan di sektor properti China, yang menyumbang lebih dari setengah penjualan rumah baru global," kata analis di bank Jepang Nomura.

"Reaksi berantai yang dipicu oleh merosotnya penjualan rumah baru dapat menyebabkan meningkatnya jumlah pengembang yang gagal bayar, penyusutan pendapatan pemerintah yang tajam, penurunan permintaan bahan bangunan, penurunan upah... konsumsi yang lebih lemah, dan lembaga keuangan yang goyah."

Di pasar obligasi, imbal hasil AS dan Eropa naik pada Senin (14/8/2023) karena investor melihat tanda-tanda ketahanan ekonomi yang cenderung mempertahankan suku bunga tinggi untuk waktu yang lama.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik 2 basis poin lagi menjadi 4,20 persen pada hari Selasa. Imbal hasil dua tahun stabil di 4,97 persen.

Dalam mata uang, euro tenggelam ke level terendah satu bulan di 1,0874 dolar semalam dan stabil di 1,0907 dolar di Asia.

Perlambatan China membuat dolar Australia dan Selandia Baru hampir menembus level support utama. Keduanya turun sedikit di awal perdagangan, meski tepat di atas posisi terendah semalam.

Baca juga: Saham Asia dibuka melemah jelang rilis data ekonomi China
Baca juga: Saham Asia dibuka melemah karena kekhawatiran China, tunggu inflasi AS

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023