Jakarta (ANTARA) - Yayasan Bakti Barito melalui Yayasan Bakti Pendidikan Unggul (YBPU) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) selama 3 tahun guna menguatkan sistem pendidikan di Indonesia.

Tujuan utama MoU ini adalah untuk meningkatkan upaya bersama dalam memperkuat kompetensi berbagai ujung tombak pendidikan seperti pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru yang merupakan agen transformasi dalam sistem pendidikan di Indonesia. 

Penguatan kompetensi ini, diharapkan dapat mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima pada Selasa. 

Baca juga: Merajut asa masa depan cerah lewat pendidikan usia dini

Inisiatif ini mendorong tumbuhnya komunitas praktisi dalam lingkup sekolah, kelompok kerja guru, kelompok kerja kepala sekolah, dan kelompok kerja pengawas sekolah. Sehingga keberadaannya bisa menjadi wadah untuk melakukan refleksi, meningkatkan kompetensi, dan merencanakan perbaikan secara rutin.

Dengan memberikan mereka keterampilan dan pengetahuan yang inovatif serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berbagi dengan rekan sejawat dalam komunitas praktisi tersebut.

Harapannya, para peserta didik menjadi individu yang memiliki nilai-nilai Pancasila dan memiliki rasa cinta terhadap belajar, sehingga lebih siap menghadapi tantangan dan perubahan zaman.

MoU ini memperkuat kemitraan antara Yayasan Bakti Pendidikan Unggul dan STIR Education sejak tahun 2022. Melalui kolaborasi ini, kedua organisasi bekerja sama untuk menghidupkan kembali motivasi intrinsik sehingga pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, dan peserta didik termotivasi untuk belajar dan meningkatkan diri.

Baca juga: Bukalapak-Yayasan Bakti Barito dukung 15 juta UMKM kelola sampah

Girish Menon, CEO of STIR Education mengatakan "Merupakan suatu kebanggaan bagi STIR Education untuk bekerja sama dengan Bakti Barito dalam memperkuat sistem pendidikan di Indonesia.”

Penandatanganan MOU antara Yayasan Bakti Barito dan Kemendikbudristek dikatakan Girish adalah tonggak yang membuka jalan untuk mendukung prioritas nasional yang terwujud dalam nilai-nilai Pancasila.

“Dengan membangun ekosistem yang kondusif, kami yakin para guru akan memiliki motivasi yang tinggi sehingga hasil belajar peserta didik dan pengalaman belajar mereka akan meningkat. Kami berterima kasih kepada MOECRT karena telah memberikan kepercayaan mereka kepada kami dalam misi yang sangat penting ini,” tambah Girish.

Fifi Setiawaty Pangestu, Direktur Eksekutif Yayasan Bakti Barito mengatakan pihaknya percaya bahwa pendidikan adalah dasar untuk mencapai kemajuan dalam masyarakat.

“Kami menyambut kemitraan ini untuk memberdayakan sistem pendidikan Indonesia, bekerja bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan STIR Education,” kata Fifi.

Sebagai bagian dari Grup Barito Pacific, Fifi mengatakan bahwa pentingnya berinvestasi dalam pendidikan mencakup dua hal yaitu untuk memastikan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang, dan untuk membangun dasar yang kuat bagi para siswa.

“Hal ini melengkapi para siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berkembang dalam dunia yang senantiasa berkembang,” tutup Fifi.

Baca juga: Kemendikbud: Kurikulum Merdeka lahirkan pembelajar sepanjang hayat

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023