Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kemenkominfo) mengajak perwakilan dari operator seluler (opsel) dan penyelenggara telekomunikasi untuk meninjau dan mengenali potensi pengembangan layanan konektivitas digital di Network Operation Center (NOC) di Sendawar, Kalimantan Timur.

NOC Sendawar merupakan bagian dari jaringan telekomunikasi backbone Palapa Ring Tengah yang telah beroperasi sejak 2018 usai dikerjakan oleh BAKTI dan saat ini dikelola oleh Badan Usaha Pelaksana (BUP) PT Len Telekomunikasi Indonesia (PT LTI).

"Tujuan kami membawa perwakilan penyelenggara telekomunikasi ke sini (NOC Sendawar) agar mereka dapat melihat cara kerja hingga potensi pengembangan konektivitas digital yang ada di kawasan ini," kata Kepala Departement Sales Operation BAKTI Kominfo Rifa Alfa Rezi di Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Selasa.

Baca juga: Menkominfo harap Dirut Bakti Kominfo bisa terpilih Agustus 2023
 
Detail tampak depan dari Network Operation Center (NOC) Sendawar, Kalimantan Timur yang dikunjungi oleh BAKTI Kominfo bersama dengan perwakilan penyelenggara telekomunikasi untuk melihat cara kerja dan mengenal potensi pengembangan konektivitas digital proyek 4 Palapa Ring Tengah di Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Selasa (15/8/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)


Lebih lanjut, dalam kunjungan itu BAKTI Kominfo mengajak sebanyak delapan penyelenggara telekomunikasi untuk melihat dan mengenal potensi pengembangan konektivitas dari Palapa Ring Tengah yaitu dari Indosat, Telkom, Icon+, Trans Indonesia Superkoridor (TIS), Moratel, EBTel, Trans Hybrid Communication (THC), serta Telkomsel. dalam penjelasannya mengatakan bahwa NOC Sendawar merupakan bagian dari Proyek 4 Palapa Ring Tengah.

Konektivitas digital yang ada di jaringan telekomunikasi itu berasal dari kabel fiber optik sepanjang 191 kilometer yang dipasang di darat atau secara teresterial membentang dari daerah Sendawar hingga Long Bagun dengan kapasitas 100 Gbps.

Layanan fiber optik atau dikenal dengan nama teknis Dark Fiber inilah yang disewakan kepada para penyelenggara telekomunikasi termasuk operator seluler untuk bisa dimanfaatkan bagi pengembangan layanannya serta meningkatkan konektivitas digital masyarakat sekitar.

Saat ini diketahui baru dua penyelenggara telekomunikasi yang menyewa layanan ini yaitu BUMN PT. Telkom serta PT. Lintasmaya Network.
Kepala Divisi Bisnis Layanan dan Komersil PT LTI Iin Azairin Aziz (kanan) menjelaskan cara kerja dan potensi pengembangan layanan Proyek 4 Palapa Ring Tengah Sendawar- Long Bagun di dalam NOC Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Selasa (15/8/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)


"Saat ini yang termanfaatkan baru 12 GB. Kami harapkan dengan kunjungan ini bisa terjadi pertambahan pelanggan dan layanan konektivitas digital ke daerah tersebut bisa lebih meningkat," kata Kepala Divisi Bisnis Layanan dan Komersil PT LTI Iin Azairin Aziz.

Jaringan Palapa Ring Tengah secara keseluruhan terbagi dalam enam proyek yang menghubungkan wilayah Kalimantan Timur, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku.

Memiliki total panjang kabel Fiber Optik sepanjang 3.101 kilometer yang terbagi menjadi dua segmen sepanjang 1.798 kilometer berada di bawah laut dan 1.303 kilometer tersedia secara teresterial.

Baca juga: Dirut BAKTI berkomitmen percepat konektivitas digital di wilayah 3T

Baca juga: Menkominfo resmi lantik Fadhilah Mathar sebagai Dirut BAKTI

Baca juga: Seleksi Dirut BAKTI Kominfo kini masuki tahapan tiga besar

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023