Tahun lalu ada sekitar 700 pendaki yang memperingati HUT RI
Purwokerto (ANTARA) - Ratusan pendaki dari berbagai daerah akan memperingati Hari Ulang Tahun Ke-78 Republik Indonesia di puncak Gunung Slamet, Jawa Tengah, yang berada pada ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Berdasarkan data sementara hingga siang ini sudah ada sekitar 350 pendaki yang berangkat ke puncak Gunung Slamet melalui jalur pendakian Bambangan sejak pagi tadi," kata Ketua Pos Pendakian Gunung Slamet Jalur Bambangan Saiful Amri saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Bahkan, kata dia, jumlah pendaki yang akan memperingati HUT Ke-78 RI di puncak Gunung Slamet melalui jalur Bambangan terus bertambah.

Menurut dia, hal itu terlihat dari banyaknya pendaki yang berdatangan ke Pos Pendakian Gunung Slamet Jalur Bambangan di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

Kendati demikian, dia belum bisa mengetahui secara pasti jumlah pendaki yang akan melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet.

Baca juga: Petugas imbau pendaki Gunung Slamet waspadai potensi cuaca ekstrem

Baca juga: BPBD Banyumas pastikan tidak ada peningkatan aktivitas Gunung Slamet


"Para pendaki yang baru berdatangan ke pos pendakian belum melakukan registrasi, sehingga kami belum bisa mengetahui jumlah pastinya. Kalau tahun lalu ada sekitar 700 pendaki yang memperingati HUT RI di puncak Gunung Slamet," jelasnya.

Lebih lanjut, Saiful mengatakan kondisi di puncak Gunung Slamet saat ini sangat kering karena sedang musim kemarau, sehingga pendaki diimbau untuk membawa air minum yang benar-benar mencukupi kegiatan pendakian dan dilarang membuat api unggun.

Selain itu, kata dia, pendaki juga diimbau membawa peralatan pendakian sesuai dengan standar karena saat sekarang suhu udara pada malam hari sangat dingin dan tiupan angin di puncak Gunung Slamet cukup kencang.

Oleh karena itu, lanjut dia, pendaki yang hendak melakukan pendakian di Gunung Slamet harus benar-benar dalam kondisi sehat yang ditunjukkan dengan surat keterangan sehat dari dokter.

"Itu agar kita tahu bahwasanya kondisi pendaki saat mau melakukan pendakian," tegasnya.

Ia mengatakan sampah yang dihasilkan selama pendakian wajib dibawa turun dari Gunung Slamet untuk ditukarkan dengan kartu identitas yang ditinggalkan pendaki di Pos Bambangan. 

Baca juga: Delapan pendaki ikuti "Pendakian Bersama Napas Tua ke Gunung Slamet"

Baca juga: Puluhan pendaki senior bakal mendaki Gunung Slamet

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023