Palembang, (ANTARA News) - Kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di beberapa daerah termasuk di Sumsel merupakan bencana alam yang tak terpogramkan, sehingga harus diantisipasi oleh semua pihak. Oleh karena itu kegiatan apel siaga nasional pengendalian kebakaran lahan dan hutan yang dicanangkan di kawasan Jakabaring, Sumsel, 17 Juni 2006 lalu harus ditindak lanjuti oleh semua pihak, kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Sumsel, Lahmudin Harun di Palembang, Selasa (27/6). Pada acara pertemuan dengan seluruh jajaran di lingkungan pemprov Sumsel itu, Lahmudin mengatakan, upaya pengamanan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan bukan hanya tugas pemerintah provinsi, kabupaten/kota saja, tetapi semua pihak terkait termasuk masyarakat. Menurut dia, bencana alam yang tidak terprogramkan tersebut bukan hanya masalah kebakaran hutan dan lahan saja, tetapi masih banyak lagi seperti banjir, tanah longsor, termasuk masalah penyalah-gunaan narkotik dan obat-obat berbahaya lainnya (narkoba). Oleh karena itu, melalui pertemuan tersebut agar dapat dicarikan jalan keluarnya bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya baik masalah kebakaran hutan dan lahan serta kasus narkoba. Kasus narkoba yang akhir akhir ini mulai merambah anak-anak siswa SMU bahkan pelajar tingkat SLTP yang dikuatirkan apabila tidak diantisipasi dapat merusak generasi penerus bangsa, katanya. Sementara terkait dengan kasus narkoba, Direktur Narkoba Polda Sumsel, AKBP Drs Nugroho Aji Wijayanto secara terpisah pada acara silaturahmi dengan para wartawan mengatakan, kasus narkotika dan obat-obat berbahaya di Sumsel pada tahun 2006 ini mengalami peningkatan atau mencapai 330 kasus dibandingkan tahun 2005 hanya sekitar 200 kasus. Menurut dia, kasus narkoba itu paling banyak di Palembang yang dibuktikan dengan berkali-kali dilakukan penangkapan terhadap bandar, pengedar dan pemakai. Faktor meningkatnya jumlah kasus narkoba itu, karena polisi giat dan rajin turun ke lapangan berkat adanya laporan dari masyarakat, katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006