Jakarta (ANTARA) - Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama kembali membuka lima pelatihan dalam jaringan (online) melalui platform Diklat Pintar dengan metode Massive Open Online Course (MOOC) yang ditujukan bagi ASN, guru, dan masyarakat luas.

"Pembukaan pelatihan baru ini untuk menjawab kebutuhan ASN Kemenag yang menginginkan pelatihan bidang pendidikan dan keagamaan relevan dengan tuntutan dan dinamika yang terjadi. Sekaligus kita ingin membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat," ujar Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Amien Suyitno dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Lima pelatihan itu terdiri atas pelatihan numerasi I (asesmen numerasi kelas awal), pelatihan numerasi II (ide praktis pembelajaran dan permainan numerik), pelatihan metodologi pembelajaran, pelatihan keluarga sakinah, dan pelatihan penilaian pembelajaran berbasis HOTS dalam Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Kemenag: MOOC Pintar jangkau ratusan ribu peserta dalam setahun

Suyitno mengatakan lima diklat yang ditawarkan merupakan pelatihan baru, belum pernah diselenggarakan sebelumnya. Pendaftaran pelatihan dibuka dari 14 hingga 20 Agustus 2023.

Pelaksanaan pelatihan akan dilakukan mulai 21 hingga 30 Agustus 2023. Masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan dapat mendaftar melalui laman www.pintar.kemenag.go.id.

"Lima pelatihan baru ini sangat penting dan akan memiliki dampak besar. Numerasi misalnya, pelatihan ini kita harapkan akan diikuti semua guru kelas awal, sehingga bisa membantu menaikkan nilai PISA negara kita yang selama ini sangat rendah," kata dia.

Ia menjelaskan pelatihan metodologi pembelajaran dan penilaian berbasis HOTS untuk Kurikulum Merdeka, penting bagi guru, dosen, dan para pendidik dalam meningkatkan kemampuannya dalam menjalani proses pembelajaran.

"Layanan pembelajaran harus terus-menerus ditingkatkan, karena tuntutan para orang tua terhadap kemampuan anaknya juga terus meningkat. Jadi, kualitas para guru dan dosen dalam pelayanan pembelajaran ini selalu diupgrade," kata dia

Terkait Bimbingan Perkawinan, Suyitno berharap agar pelatihan ini bisa menyasar peserta sebanyak-banyaknya. Pelatihan Bimbingan Perkawinan diharapkan tidak hanya diikuti para penghulu, penyuluh atau calon pengantin saja, tapi juga masyarakat luas.

"Utamanya generasi milenial, baik yang akan menjadi pengantin maupun yang sudah berumah tangga," ujarnya.

Suyitno mengajak pemangku kepentingan Kementerian Agama untuk memanfaatkan pelatihan ini. Sebab, Diklat Pintar ini mudah diakses, sehingga bisa diikuti oleh siapa saja dan dari mana saja. Menurutnya, pemanfaatan teknologi dalam pelatihan ini sesuai dengan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yakni transformasi digital.

Baca juga: 28.336 peserta ikuti pelatihan Kurikulum Merdeka melalui MOOC Pintar

Baca juga: PPKB guru madrasah akan gunakan MOOC Pintar


"Pelatihan ini sangat adaptif dengan teknologi, mudah, efisien, dan bermanfaat, sesuai arahan bapak Menteri Agama dalam memanfaatkan teknologi," katanya.

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki mengatakan lima pelatihan baru ini tidak dilaksanakan sendirian oleh Pusdiklat Teknis. Pusdiklat bekerja sama dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan pelatihan.

"Pelatihan pada periode ini sangat istimewa karena dilaksanakan dengan banyak pihak, yaitu Inovasi, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Banjarmasin, BDK Palembang, dan BDK Bandung," katanya

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023