Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengembangkan Kawasan Wisata Sebangau menjadi kawasan wisata modern tanpa menghilangkan kearifan lokal dan keasrian alam yang menjadi daya tarik utamanya.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran sebagai penggagas pengembangan ini di Palangka Raya, Kamis, mengatakan, kawasan yang dibangun ini merupakan gerbang kawasan yang terintegrasi dengan Taman Nasional Sebangau.

"Pembangunan ini dengan mempertimbangkan aspek politik, sosial ekonomi, ekologi hingga teknologi, terlebih dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) di Nusantara, kita harus berbenah untuk menjadi penyangga utama dari berbagai sektor, di antaranya sektor kepariwisataan," tegasnya.

Sugianto memaparkan, kawasan ini dibangun secara komprehensif dan lengkap, sehingga setiap pengunjung dimanjakan dengan kelengkapan yang tidak perlu lagi dicari di luar area.

Pembangunan Kawasan Wisata Sebangau menjadi salah satu program strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, didasarkan pada pertimbangan untuk dibangun fasilitas kepariwisataan berkelanjutan.

"Selain itu, pelibatan masyarakat lokal, memiliki fungsi pendidikan dan kesadaran lingkungan, hingga pembangunannya menggunakan infrastruktur dan fasilitas yang tepat dan ramah lingkungan," ucapnya.

Dia mengatakan, dalam pembangunan dan pengembangan kawasan wisata ini dilakukan secara optimal sehingga dapat benar-benar mampu dalam mencerminkan tujuan wisata kelas dunia.

"Kami akan bangun dermaga entrance (pintu masuk), dermaga service, jembatan, gambut dan orangutan education centre, sculpture orangutan dan tingang, pusat oleh-oleh dan cenderamata," jelasnya.

Selain itu juga dilengkapi dengan kandang transit satwa dan feeding area, mini studio dan information room, mushola dan klinik, deck amphitheater, kafe dan co-working space, stage, resto kapal, aula pertemuan, pusat kebugaran, plaza, guest house regular, menara pandang dan deck milkyway, serta guest house VIP.

Dia mengatakan, keseluruhan fasilitas ini akan dibangun dalam area seluas kurang lebih 15,5 hektare dan dimulai pada 2023 serta ditargetkan rampung pada 2024.

Sebelumnya, berdasarkan data yang dihimpun dari Pemprov Kalimantan Tengah, ada sekitar Rp114 miliar anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan pembangunan dan pengembangan ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah Adiah Chandra Sari menambahkan, adapun yang akan dilaksanakan pembangunan tersebut tepatnya merupakan kawasan penyangga dari TN Sebangau.

"Yang kita kerjakan adalah kawasan penyangga, di luar TN Sebangau, karena kalau TN Sebangau-kan kementerian ya. Ini anggarannya menggunakan dana DBH-DR," terangnya.

Pemprov ingin dengan adanya pembangunan ini, ke depan Kota Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi sehingga sebagai pintu masuk utama ke Kalimantan Tengah, memiliki satu tempat wisata yang benar-benar representatif.

"Pembangunan ini nantinya mengadopsi kearifan lokal. Desain sedang dimatangkan, nanti kalau tampak atau dilihat dari atas, bentuknya Batang Garing," tuturnya.

Baca juga: Anggota DPD: Infrastruktur pendukung ke TN Sebangau perlu dibangun
Baca juga: Balai Taman Nasional Sebangau maksimalkan peran MPA cegah Karhutla
Baca juga: BSKDN imbau Pemprov Kalteng wujudkan ekosistem inovasi berkualitas
Baca juga: BRIN sebut Kalimantan Tengah prospektif pasok kebutuhan pangan IKN

 

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023