Berkarya Bercerita juga kembali mengundang anggota Komunitas Acne-Free Universe untuk dapat berinteraksi langsung di dalam area Tempat Pembuangan Sampah Akhir Bantargebang
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 350 siswa jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah dasar mengisi perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan RI melalui peningkatan kemampuan literasi di Taman Baca Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Peringatan Hari Kemerdekaan kali ini terasa sangat berbeda bagi siswa. Mereka dengan antusias menyambut kegiatan Berkarya Bercerita edisi Kemerdekaan sejak acara ini diumumkan," kata Kepala SD Dinamika Bekasi Nasrudin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Taman Baca Bantargebang saat ini mengakomodasi hampir 60 persen anak pemulung di wilayah setempat untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan yang lebih baik melalui penyediaan fasilitas belajar terbaru, kegiatan sosial yang dilakukan bersama relawan, hingga program peningkatan literasi yang Bertajuk Berkarya Bercerita.

Bertepatan dengan peringatan HUT ke-78 RI, lebih dari 350 siswa jenjang TK hingga SD, mengikuti kegiatan Berkarya Bercerita edisi Kemerdekaan diawali dengan kegiatan upacara bendera yang dilanjutkan dengan edukasi pemilahan sampah untuk anak-anak dan berbagai perlombaan kreatif lainya.

Baca juga: BAKTI giatkan literasi dukung pemanfaatan ekosistem digital di IKN

Selain itu, Berkarya Bercerita juga kembali mengundang anggota Komunitas Acne-Free Universe untuk dapat berinteraksi langsung di dalam area Tempat Pembuangan Sampah Akhir Bantargebang.

Nasrudin berharap, berbagai program pemberdayaan dan peningkatan literasi dapat membangun semangat dan mimpi yang lebih tinggi untuk memperbaiki kualitas dan taraf kehidupan siswa serta keluarganya melalui proses pembelajaran yang baik.

Taman Baca merupakan inisiatif dari Arya Noble Group, selaku induk perusahaan ERHA melalui kegiatan Berkarya Bercerita edisi Kemerdekaan di SD Dinamika Bekasi.

Sejak diluncurkan pada 2017, Taman Baca telah hadir di tujuh kota sepanjang Pulau Jawa. Fasilitas itu diharapkan dapat memberikan akses bagi anak-anak kurang beruntung dan terancam putus sekolah.

Chief Corporate Affairs Officer Arya Noble Group Andreas Bayu Aji mengatakan semangat nasionalisme menjadi salah satu elemen krusial pembentuk karakter siswa yang harus dipupuk sejak dini.

Baca juga: Nezar ajak generasi muda tumbuhkan nasionalisme lewat literasi digital

"Pengetahuan setinggi apapun menjadi sia-sia ketika siswa tidak memiliki karakter dan jiwa nasionalisme yang baik," katanya.

Ia berharap, Berkarya Bercerita edisi Kemerdekaan ini dapat menjadi kegiatan yang tidak hanya menghibur, tapi juga pengingat untuk terus menyalakan semangat belajar dan nasionalisme dalam diri para calon generasi penerus.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melaporkan sepanjang tahun ajaran 2022/2023 tercatat angka putus sekolah di Indonesia dari semua jenjang mencapai 76.834 siswa.

Angka putus sekolah tingkat SD menduduki posisi tertinggi hingga mencapai 40,623 kasus. Kondisi ekonomi orang tua menjadi salah satu faktor anak putus sekolah.

Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim mendorong kolaborasi seluruh pihak dalam mengelola sistem perbukuan dan literasi.

Ia menyebut, gerakan untuk menghadirkan buku cerita anak akan menjadi pilar strategi literasi di Indonesia. "Buku anak harus mengutamakan unsur yang menghibur sehingga menyenangkan bagi anak," katanya.

Baca juga: OJK: Para difabel dapat menjadi pahlawan ekonomi Nusantara

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023