Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat nilai transaksi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mencapai Rp200 miliar dari total 10.000 pelaku usaha yang terdaftar sejak Januari hingga Juli 2023.

Jumlah pelaku usaha tersebut sebelumnya tercatat sebanyak 6.100 UMKM terdaftar hingga 2021, pada 2022 terdaftar sebanyak 3.900 pelaku UMKM baru dan pada 2023 masih proses berjalan anggaran hingga akhir tahun.

“Belanja masyarakat ke pelaku UMKM mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi kota, terbukti jumlah transaksi mencapai Rp200 miliar pada 2023,” kata Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Banjarmasin, Jumat.

Baca juga: Pertamina bidik UMKM binaan raih transaksi Rp1 miliar di bazar Sarinah

Ibnu menyebutkan Kota Banjarmasin menjadi wilayah transaksi UMKM terbesar pertama dari 13 kabupaten dan kota yang ada di Kalsel.

“UMKM merupakan prioritas kedua untuk pembangunan kota, dengan tujuan melahirkan lebih banyak para pelaku usaha,” ucapnya.
Kegiatan Festival Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 2023 di Taman Kamboja, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (18/8/2023). (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)
Dia mengungkapkan pada tahun anggaran yang berjalan, pemerintah setempat mengalokasikan Rp3 miliar pinjaman untuk membantu permodalan para pelaku usaha dengan ketentuan maksimal pinjaman per pelaku usaha sebesar Rp50 juta bagi pelaku UMKM yang terpilih.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskopumker) Kota Banjarmasin M Isa Ansari mengatakan pemerintah setempat melakukan berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan UMKM semakin meningkat salah satunya dengan menggelar Festival UMKM 2023 yang dilaksanakan mulai 18-20 Agustus.

Baca juga: Jumlah transaksi digital UMKM di Papua dan Maluku naik 2,5 kali lipat

Ansari menyebutkan hari ini dirangkaikan dengan lomba memasak di lingkungan forum komunikasi dan pimpinan daerah (Forkopimda) kota setempat.

Lebih lanjut, pada Sabtu besok lomba memasak antar pelaku UMKM dan dilanjutkan diskusi terbuka tentang upaya pengembangan UMKM.

Pada kesempatan tersebut, Diskopumker menyediakan sebanyak 50 stan yang sementara pada hari pertama diisi 20 pelaku UMKM.

Ia mengungkapkan para pelaku usaha UMKM yang dihadirkan telah mengikuti pelatihan, dan hari ini diberikan kesempatan menunjukkan hasilnya.

“Jangka pendek kegiatan ini untuk menghidupkan program kerja, sedangkan jangka panjangnya untuk mendorong pertumbuhan UMKM semakin bertambah dan naik kelas,” ujar Ansari.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023