Bahkan, kami akan mendatangi siswa-siswa yang tengah terjerat masalah hukum dan mendekam di lembaga pemasyarakatan sehingga mereka tetap bisa mengikuti UN
Jakarta (ANTARA News) - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan seluruh pelajar tingkat SMA dan sederajat, baik yang tengah berhalangan karena sakit dan lainnya, dapat mengikuti ujian nasional (UN).

"Kami akan layani semua siswa yang ingin mengikuti UN meskipun dalam keadaan sakit atau ada halangan lainnya. Kalau mereka ingin mengikuti ujian susulan juga kami akan tetap melayani," kata Kepala Disdik DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto di SMK 16 Jakarta Pusat, Jumat.

Taufik mengungkapkan bahwa tidak ada larangan ataupun batasan bagi para pelajar untuk mendapatkan pelayanan pendidikan, terlebih ketika akan menghadapi ujian.

Selain itu, sambung Taufik, Disdik DKI juga akan melayani para pelajar yang memiliki keterbatasan dan kebutuhan khusus, misalnya, jarak pandang rendah atau tunanetra.

"Untuk pelajar yang memiliki low vision ataupun tunanetra, kami bisa berikan pendampingan untuk mereka. Pendamping itu nantinya akan membantu membacakan soal-soal untuk siswa tersebut," tutur Taufik.

UN untuk tingkat SMA dan SMK akan digelar selama empat hari, yaitu pada 15-18 April, kemudian kelulusan diumumkan pada tanggal 24 Mei 2013.

Di seluruh wilayah DKI, jumlah peserta UN sebanyak 127.000 siswa yang berasal dari 1.079 sekolah, yaitu 499 SMA dan 580 SMK.

Sementara itu, untuk pelaksanaan UN Paket C 2013, menurut dia, tidak jauh berbeda dengan UN sekolah reguler, yaitu pada sore hari setelah UN sekolah reguler selesai dilaksanakan.

UN Paket C dilakukan di ruang-ruang kelas SMP.

Untuk peserta didik inklusif, telah disediakan naskah UN dengan menggunakan huruf braille.

Berdasarkan catatan Disdik DKI, terdapat tiga siswa tunanetra yang akan melaksanakan UN. Satu siswa di antaranya menjalankan UN di SMA Negeri 112 Jakarta dan dua lainnya di SMA Negeri 66 Jakarta.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013