Dortmund (ANTARA News) - Pelatih Brazil Carlos Alberto Parreira meminta playmaker Ronaldinho tampil lebih baik agar bintang klub Barcelona itu bisa membantu juara bertahan Brazil tampil lebih cepat dan tidak tergesa-gesa. Usai mengalahkan Ghana 3-0 di babak 16 besar, pelatih veteran berusia 63 tahun itu mengharapkan agar pemain bintang itu bisa berperan lebih besar di babak perempat-final. "Ia bisa meningkatkan permainannya sedikit dan saya harap itu akan terjadi di partai perempat-final, semifinal dan final," kata Parreira, yang usai mengantar Brazil ke tangga juara pada 1994, pernah bersumpah tidak mau lagi menangani tim Brazil karena merasa dilecehkan. "Kami tampil kurang konsisten dalam pergerakan. Kami harus tampil lebih cepat, bukan terburu-buru. Kami selalu terburu-buru sehingga sering melakukan kesalahan," katanya dikutip AFP. "Yang harus kami lakukan adalah menguasai lebih banyak bola di lapangan sebelum kemudian melakukan serangan," kata Parreira. Ketika ditanya apakah itu bisa berarti harus mengorbankan permainan indah demi mencari kemenangan, Parreira kemudian menegaskan bahwa ia lebih cenderung meraih kemenangan daripada sekedar memainkan sepakbola indah. "Sejarah tidak bercerita tentang sepakbola indah. Sejarah hanya bercerita tentang juara. Kami memang ingin menampilkan permainan indah. Kami juga ingin juara. Sejarah selalu mencatat tim-tim juara, bukan tim yang tampil indah," katanya menegaskan. Parreira juga menegaskan bahwa hasil pertandingan tidak menunjukkan bagaimana sulitnya meraih kemenangan, seperti yang baru saja dialami Brazil ketika mengalahkan Ghana. Meski Brazil menang dengan skor cukup meyakinkan 3-0, tapi kemenangan itu tidaklah didapat dengan mudah. "Tidak mudah meraih kemenangan. Skor 3-0 sama sekali tidak menunjukkan bagaimana sulit untuk mendapatkannya. Kami membuat banyak kesalahan. Kami terlalu banyak memberikan bola kepada lawan," katanya. Ze Robeto yang mencetak gol ketiga Brazil ketika pertandingan tersisa enam menit lagi, mengatakan bahwa timnya lolos dari penampilan buruk pada babak kedua setelah memimpin 2-0 pada babak pertama. "Ghana berbalik membuat kami selalu dalam kondisi tertekan," kata Roberto yang akan genap berusia 32 tahun pada 6 Juli mendatang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006