Kami sudah antisipasi itu (ancaman tanah longsor) dengan kepolisian untuk mengantisipasi kendala distribusi saat digelarnya UN, Senin (15/4),"
Pacitan (ANTARA News) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengantisipasi risiko putusnya jalur distribusi naskah ujian nasional (UN) ke sekolah-sekolah akibat bencana longsor dengan menyiagakan sejumlah kendaraan bermotor roda dua.

"Kami sudah antisipasi itu (ancaman tanah longsor) dengan kepolisian untuk mengantisipasi kendala distribusi saat digelarnya UN, Senin (15/4)," kata Sekretaris Dindik Pacitan, Rudi Haryanto, Jumat.

Namun, ia menegaskan bahwa skenario distribusi naskah UN menggunakan sepeda motor tersebut hanya ditempuh apabila jalur distribusi menuju sekolah tempat ujian nasional terputus/tertutup material longsor.

Sesuai skenario, jika kondisi terburuk terjadi, maka proses pendistribusian naskah diangkut menggunakan motor.

Prosedur pengiriman naskah UN yang berkategori rahasia negara tersebut sebenarnya harus menggunakan kendaraan roda empat.

Selain menyiapkan skenario penggunaan motor, Dindik juga rajin berkoordinasi dengan pihak kepolisian sektor dan kecamatan untuk mengetahui jalur-jalur alternatif pendistribusian soal.

Seluruh naskah UN untuk tingkat SMA/SMK/MA se-Kabupaten Pacitan saat ini masih dilakukan pemilahan di ruang karantina di Mapolres Pacitan.

Selesai dipilah, naskah-naskah UN tersebut kemudian didistribusikan ke wilayah-wilayah yang menjadi titik-titik lokasi ujian, setelah terlebih dulu disimpan di mapolsek dengan pengawasan kepolisian serta tim pengawas.

"Disimpan dulu di mapolsek terdekat sebelum dikirim ke tempat-tempat ujian pada pagi harinya dengan pengamanan ketat," jelasnya.

Untuk menjamin keamanan dan kelancaran pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA, Polres Pacitan telah menyiagakan ratusan personel.

Pengamanan dilakukan sejak pengambilan soal hingga proses distribusi ke sekolah-sekolah, sehingga total ada 184 orang personel disiapkan.

"Baik dari Polres Pacitan maupun polsek di wilayah kecamatan," terang Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Pacitan Komisaris Polisi (Kompol) Kustono.

Tak hanya mengawal saat distribusi, anggota polisi juga disiagakan menjaga soal-soal UN ketika berada di Mapolres maupun Polsek.

Penjagaan dilakukan selama 24 jam dengan sistem shift yakni setiap shift ada dua personel yang berjaga selama 12 jam.

Baik pihak Dindik maupun kepolisian sepakat, selain potensi kebocoran naskah, masalah bencana alam juga menjadi fokus perhatian, khususnya di lima wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Bandar, Nawangan, Tegalombo, Tulakan, dan Ngadirojo. (KR-SAS/E011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013