Jakarta (ANTARA) - Dua kapal tunda baru milik TNI Angkatan Laut (AL) yaitu TD Umsini dan TD Irau dilengkapi dengan alat yang mampu membersihkan minyak yang mencemari laut.

Wakil Kepala Staf TNI AL (Wakasal) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Ahmadi Heri Purwono saat upacara serah terima dua kapal tunda laut dangkal itu di Galangan Noahtu Shipyard, Tanjung Priok, Jakarta, Senin, menjelaskan TD Umsini dan TD Irau dilengkapi dengan sistem oil dispersant berkapasitas tiga meter kubik per jam, sehingga minyak yang mencemari laut dapat dipisahkan dari air.

Oleh karena itu, dia berharap dua kapal tunda baru TNI AL yang pada Senin resmi memperkuat Komando Armada (Koarmada) III dapat juga dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar wilayah operasi kapal manakala mereka menghadapi masalah pencemaran minyak di laut.

“(Pembuatan) dua kapal ini menggunakan uang rakyat tentunya dengan harga yang cukup tinggi. Saya pesankan kepada pengawaknya, termasuk Panglima Koarmada III untuk merawat ini sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi TNI AL dan juga membantu masyarakat untuk masalah kebakaran, masalah pencemaran di laut,” kata Wakasal saat jumpa pers selepas upacara serah terima kapal tersebut.

TD Umsini dan TD Irau merupakan dua kapal tunda laut dangkal TNI AL yang beroperasi di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIV Sorong, Papua Barat, yang merupakan pangkalan laut di bawah kendali Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI) III.

Wakasal menyampaikan bahwa dua kapal tunda itu dibuat seluruhnya di Galangan Noahtu Shipyard, Tanjung Priok, Jakarta, selama sembilan bulan sejak November 2022, dengan seluruh komponen kapal berasal dari dalam negeri, kecuali mesin dan sistem elektronik.

“TNI AL dalam hal ini berkomitmen mendukung kebijakan Bapak Presiden (Joko Widodo) untuk semaksimal mungkin menggunakan TKDN (tingkat komponen dalam negeri). Ini karet-karet (di bagian depan) kapal juga sulit dibuat. Ini vendor-nya juga dalam negeri, termasuk part-part bajanya. Saya kira yang belum alat-alat berupa komputer ya. (Itu) tadi dari Jepang. Mesinnya dari Jepang,” kata Laksdya Ahmadi Heri Purwono saat menjawab pertanyaan ANTARA.

Dalam kesempatan yang sama, Wakasal menyebut kelebihan-kelebihan dua kapal tunda baru TNI AL.

“Kelebihan dua kapal ini (masing-masing) mampu mendorong kapal seberat 5.000 ton, 5.000 GT (gross tonnage). Yang merah-merah itu external firefighter untuk memadamkan kebakaran dan dapat menyemprotkan air sejauh 100 meter,” kata dia.

TD Umsini dan TD Irau masing-masing memiliki panjang 30 meter, lebar 12 meter, dan tinggi 5,10 meter. Kapal itu dapat berlayar dengan kecepatan hingga 12 knot dengan endurance (daya tahan berlayar) hingga lima hari, serta dilengkapi dengan akomodasi untuk 10 orang personel.

Dua kapal tunda itu juga dapat berfungsi sebagai kapal pencarian dan penyelamatan (SAR) karena dilengkapi dengan perangkat pemadam api untuk membantu mematikan api dan evakuasi korban di laut. Perangkat pemadamnya, yaitu external fire fighting system dengan independent engine drive berkapasitas 650 meter kubik per jam.

Kapal ini juga dilengkapi sejumlah perangkat, antara lain bollard pull 35 ton, sudut pandang rumah kemudi hingga 360 derajat yang memungkinkan kapal berputar ke seluruh penjuru, dan sistem propulsi azimuth stern drive yang memungkinkan kapal bermanuver 360 derajat dalam posisi diam di tempat.

Baca juga: TNI AL terima 2 kapal tunda baru buatan industri kapal dalam negeri
​​​​​​​


Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023