Dari awal dia sempat mau memulai permainan yang tidak bersih. Dari awal dia menggunakan kepala"
Jakarta (ANTARA News) - Pemegang gelar Super Champion kelas bulu World Boxing Association (WBA) Chris John mengaku tidak puas atas pertandingan perebutan gelar yang baru saja dilaluinya dengan melawan petinju Jepang Satoshi Hosono di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu malam tadi.

Pertandingan dihentikan oleh wasit asal Amerika Serikat Rafael Ramos pada ronde ketiga dan berakhir dengan technical draw (seimbang) karena Chris John mengalami luka parah pada pelipis kiri dan dahi tepat di atas alis kanan.

Dari hasil ini, Chris John tetap mempertahankan gelarnya ke-18 dan memegang rekor 48 menang, tiga kali seri, dan belum terkalahkan selama 10 tahun.

"Jujur, kalau dibilang tidak puas, saya tidak puas. Tetapi itulah tinju," kata petinju berjuluk "The Dragon" usai pertandingan.

Chris menilai Satoshi sudah berniat bermain kotor. Dari awal petinju asal Jepang itu menggunakan kepala yang akhirnya pada ronde kedua membentur pelipis kiri Chris namun pertandingan tetap dilanjutkan.

Pada ronde ketiga, Chris John kembali dihantam dengan keras oleh Satoshi sehingga terjadi pendarahan parah pada dahinya. Saat itu, petinju asal Banjarnegara, Jawa Tengah tersebut mengaku pandangannya sudah kabur.

"Dari awal dia sempat mau memulai permainan yang tidak bersih. Dari awal dia menggunakan kepala," kata Chris yang belum tahu lebih lanjut soal kecurangan tersebut dan sedang ditindaklanjuti pengawas WBA.

Dokter Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Tommy Tommy Halauwet menilai keputusan wasit menghentikan pertandingan sudah tepat karena darah yang mengucur begitu banyak dan mengganggu penglihatan Chris.

"Fatalnya karena darah begitu banyak. Itu merugikan petinju dan harus segera dihentikan," kata Tommy yang mengungkapkan  Chris harus menjalani pemulihan selama seminggu dan istirahat 3-6 bulan agar kondisinya betul-betul pulih.

Pewarta: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013