Terima kasih juga ke Pemerintah Australia, terkait penambahan working holiday visa sudah diberikan pemerintah.
Semarang (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga meyakini penambahan kuota “Work Holiday Visa” (WHV) yang disampaikan Pemerintah Australia ke Indonesia akan berdampak tidak hanya pada interaksi sosial masyarakat kedua negara, melainkan juga peningkatan perdagangan.

“Terima kasih juga ke Pemerintah Australia, terkait penambahan working holiday visa yang sudah diberikan pemerintah. Ada penambahan lebih dari 30 persen, dan ini juga mudah-mudahan bisa jadi salah satu daya tarik, pelajar, mahasiswa, pelajar turis untuk datang ke Australia,” kata Jerry setelah pertemuan bilateral dengan Asisten Menteri Urusan Luar Negeri Australia Tim Watts di sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55, di Semarang, Jawa Tengah, Senin malam.

Jerry mengatakan hubungan masyarakat kedua negara sudah berjalan baik. Penambahan kuota visa yang memungkinkan pendatang bekerja sambil berlibur di Australia itu, ujar Jerry, akan meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara karena akan membuka banyak peluang.

“Semakin banyak interaksi dan kedua negara akan tumbuhkan kesempatan bagi siapa pun, orang Australia, orang Indonesia untuk eksplorasi dalam banyak hal, bisnis, jasa dagang, produk dan seterusnya,” ujar Jerry.

Dalam pertemuan itu, selain membahas WHV, Jerry dan Watts juga mengungkapkan komitmen kedua negara untuk mengoptimalkan penerapan Indonesia-Australia CEPA.

Selain itu, kedua negara juga berencana untuk memperluas kerja sama pertukaran profesi melalui kerja sama organisasi profesi.

“Kami juga bahas kerja sama organisasi profesi insinyur, kmai apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Australia yang telah fasilitasi kerja sama ini, dan tentu saja kami berharap profesi-profesi lainnya bisa dikembangkan, tidak hanya insinyur, mungkin juga profesi lainnya yang bisa memberikan banyak manfaat,” ujarnya pula.

Nilai perdagangan Indonesia dan Australia pada 2022 mencapai 13,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan tren pertumbuhan rata-rata 14 persen setiap tahun. Pada 2022, Indonesia mengalami defisit perdagangan 6,3 miliar dolar AS dengan Australia.
Baca juga: Kota Semarang siap sukseskan pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN
Baca juga: Mendag sebut Inggris berikan dukungan ke dua prioritas ekonomi RI


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023