Beijing (ANTARA) - Perusahaan automasi industri Jerman, Festo, memamerkan robot bionic swift dan kupu-kupu miliknya dan mendemonstrasikan kemampuan terbang keduanya dalam Konferensi Robot Dunia (World Robot Conference) 2023 yang sedang berlangsung di Beijing.

"Penelitian dan pengembangan robot bionik merepresentasikan sebuah proses yang dipelajari manusia dari alam. Produk-produk automasi ini menyimulasikan prinsip gerak hewan," kata Wang Weijuan, seorang staf dari Festo Business Region Greater China.

Robot bionic swift memiliki desain yang ringan dengan bobot 42 gram, panjang bagian tubuh 44,5 cm dan lebar bentang sayap 68 cm. Dilengkapi dengan sistem GPS, robot bionik terbang tersebut dapat digunakan dalam aktivitas pengangkutan material di dalam pabrik, ujar Wang.

"Tahun ini menandai peringatan 30 tahun Festo secara resmi memasuki pasar China," tambah Wang. "Perusahaan ini terus menyediakan layanan teknologi automasi bagi para pelanggan China di berbagai bidang termasuk otomotif, elektronik, pengolahan air, dan biofarmasi."

Konferensi yang digelar selama tujuh hari dan dimulai pada 16 Agustus itu telah menarik partisipasi dari sekitar 160 perusahaan robot dari seluruh dunia, memamerkan hampir 600 set robot. Acara tersebut berperan sebagai sebuah platform untuk kerja sama teknologi dan industri.

Alexander Verl, ketua Komite Riset Federasi Robotika Internasional (International Federation of Robotics/IFR) sekaligus profesor di Universitas Stuttgart, menyebutkan bahwa robot telah banyak digunakan di bidang konstruksi, manufaktur, dan automasi. Robot industri telah mengalami perkembangan yang solid, sedangkan robot layanan memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar.

Menurut IFR, kapasitas terpasang global dari robot industri pada 2022 mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarah, yakni 531.000 unit.

Industri robot China mempertahankan ekspansi yang stabil pada paruh pertama tahun ini. Output robot industri mencapai 222.000 set, meningkat 5,4 persen secara tahunan (year on year/yoy), sementara produksi robot layanan mencapai 3,53 juta set, naik 9,6 persen dari setahun lalu, menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.

Dikatakan Toshio Fukuda, seorang anggota internasional dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, robot dapat membantu manusia dalam banyak aspek kehidupan sosial, seperti meningkatkan efisiensi produksi pangan, menanggulangi bencana di lingkungan ekstrem, merawat warga lanjut usia (lansia), dan sebagainya.

Di negara-negara seperti Jerman, China, dan Jepang, masyarakat perlu memberikan lebih banyak dukungan bagi para lansia. Verl menambahkan bahwa robot juga akan memiliki prospek besar di bidang transportasi dan logistik. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023