Sistem ITCS ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan efisiensi transportasi di Kota Solo, Jawa Tengah.
PT TKDN pun langsung mengunjungi Kantor Wali Kota Surakarta untuk melaporkan hasil sertifikasi serta uji coba sistem ITCS kepada Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
"Penerapan teknologi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas ini sangat baik dilakukan sehingga dapat mendorong masyarakat untuk bermobilisasi menggunakan transportasi publik," ujar Gibran dalam keterangannya yang diterima, Selasa.
Baca juga: Kemenperin gunakan sistem EMC jamin keamanan produk elektronik
Sementara itu, Direktur Utama PT TKDN David Santoso mengatakan bahwa pihaknya berharap ITCS di Kota Solo dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia untuk tidak ragu mengembangkan sistem pengendalian lalu lintas yang lebih modern dan efisien.
"Apalagi teknologi ITCS kami sudah teruji serta dapat menyesuaikan dengan kondisi riil lalu lintas di Indonesia,” ujar David.
Sistem ITCS diklaim mampu membantu mengurai kemacetan di persimpangan lampu merah karena memiliki teknologi kecerdasan buatan (AI) Digital Twin 3D Generasi ke-5 dan teknologi AI Predictive Modelling.
Dengan teknologi itu, siklus lampu lalu lintas akar diatur sedemikian rupa untuk mencegah macet di satu sisi. Teknologi ini juga akan memprioritaskan transportasi umum agar bisa mendapatkan lampu hijau setiap melewati persimpangan.
Acara penyerahan sertifikasi ini berlangsung di Central Control (CC Room), Manahan, Solo.
Dalam acara tersebut, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo Ari Wibowo menyampaikan apresiasinya kepada PT TKDN atas kerja kerasnya dalam membangun sistem ITCS di Kota Solo.
Dishub Solo juga berharap agar sistem ITCS ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kota Solo.
Baca juga: Sistem pengendalian lalu lintas cerdas ITCS masuk tahap verifikasi
Baca juga: PT TKDN hadirkan teknologi ITCS untuk urai kemacetan
Baca juga: Kemenperin bangkitkan penyerapan produk elektronik
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
