Agak molor karena skema pembiayaannya itu kan dibiayai oleh dana dari BPDPKS tapi waktu itu di piloting ternyata dari rencana ada penambahan anggaran yang cukup besar karena harus memenuhi standar dari BPOM
Bali (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pabrik percontohan minyak makan merah di Sumatera Utara akan diresmikan pada September tahun ini.

“InsyaAllah nanti di awal September sudah akan diresmikan,” kata Teten Masduki kepada media ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Peresmian pabrik minyak makan merah di Medan diakuinya memang molor dibanding perencanaan semula yang seharusnya beroperasi pada Januari 2023. Alasannya, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai sumber pendanaan pembangunan pabrik minyak makan merah harus melebarkan skema pembiayaan dari target awal.

“Agak molor karena skema pembiayaannya itu kan dibiayai oleh dana dari BPDPKS tapi waktu itu di piloting ternyata dari rencana ada penambahan anggaran yang cukup besar karena harus memenuhi standar dari BPOM,” katanya.

Menteri Teten mengatakan bahwa kini BPDPKS memiliki anggaran sebesar Rp70 triliun yang bisa digunakan untuk petani sawit. Dana tersebut, salah satunya, bisa digunakan untuk membangun pabrik minyak makan merah di beberapa provinsi dengan anggaran Rp23-25 miliar untuk satu pabrik.

“Ada penambahan biaya, sehingga diurut lagi prosesnya karena dari biaya itu sampai ke harga nanti akan mempengaruhi. Kita ingin harga minyak makan merah yang diproduksi oleh koperasi petani sawit ini selain minyak makan lebih sehat dan harganya lebih murah,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga tengah menggodok Peraturan Presiden (Perpres) yang akan mengatur pembangunan pabrik minyak makan merah oleh koperasi sawit di berbagai provinsi lainnya.

“Nanti ada Perpres untuk seluruh (wilayah) di Indonesia. Ini Perpresnya masih dalam proses administrasi,” kata Teten.

Pabrik minyak makan merah didesain per 1.000 hektare perkebunan sawit akan dibangun satu pabrik di area yang tidak berjauhan, sehingga akan memangkas biaya logistik. Perihal produksi, dalam praktiknya dikhususkan untuk koperasi, serta tidak diizinkan untuk industri besar.

Harga minyak makan merah diperkirakan bakal dipasarkan dengan harga Rp9.000 per liter dengan mengikuti fluktuasi crude palm oil (CPO) dan tandan buah segar (TBS).

Baca juga: Komunike OMS sarankan pendanaan khusus bisnis inklusif ke Menkop UKM

Baca juga: Teten : Bisnis inklusif buat manfaat ekonomi capai seluruh masyarakat

Baca juga: Teten: Kolaborasi usaha besar ciptakan UMKM rantai pasok global


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023