Caracas (ANTARA News) - Polisi Venezuela menembakkan gas air mata pada ratusan demonstran yang meneriakkan "penipuan" dan "hitung kembali" di distrik kelas atas Caracas pada Senin untuk memprotes dan menentang kemenangan tipis Nicolas Maduro dalam pemilihan presiden.

Kandidat oposisi Henrique Capriles telah menolak untuk menerima hasil itu dan mengatakan ada ribuan penyimpangan. Capriles kemudian meminta pendukungnya untuk memprotes di jalanan, demikian seperti yang dilaporkan Reuters.

Beberapa protes pecah di seluruh Caracas pada Senin. Para demonstran membawa batu-batu dan tongkat.

Menurut laporan-laporan sebelumnya, penjabat Presiden Venezuela Nicolas Maduro menang tipis dalam pemilihan presiden di negeri itu dengan memperoleh 50,66 persen suara, kata Presiden Dewan Pemilihan Umum Nasional Tibisay Lucena, Ahad.

Dengan 99,2 persen kertas suara dihitung, Maduro mengalahkan penantang dari oposisi Henrique Caprilles, yang meraih 49,07 persen suara.

Jumlah pemilih yang memberi suara mereka pada Minggu adalah 78,71 persen, kata Lucena.

Maduro, calon dari Partai Sosialis Bersatu --yang berkuasa, akan menyelesaikan sisa waktu enam tahun yang ditinggalkan mendiang presiden Hugo Chavez mulai Januari.

Hasil itu mengejutkan banyak jajak pendapat sebelum pemungutan suara yang telah memberi Maduro keunggulan hampir 10-angka atas Capriles, dari koalisi oposisi Meja Budang Persatuan Demokratis.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013