Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mengundang Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk menghadiri China-ASEAN Expo 2023 pada 16-19 September di Kota Nanning, Guangxi, Tiongkok.

Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun kepada Wapres di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.

"Tadi kami melaporkan kepada Bapak Wakil Presiden, karena Bapak Wakil Presiden diundang oleh pemerintah China untuk menghadiri China-ASEAN Expo yang akan berlangsung di Kota Nanning," kata Djauhari usai bertemu Wapres.

Djauhari menyampaikan pameran CAEXPO tahun ini merupakan yang ke-20 kalinya diselenggarakan dan merupakan pameran terbesar di Tiongkok.

Menurut Djauhari, CAEXPO 2023 menjadi ajang pameran untuk negara-negara ASEAN, dan Indonesia sebagai pemegang Keketuaan ASEAN sangat layak untuk ikut hadir dalam pameran tersebut.

Baca juga: 273 proyek senilai 68 miliar dolar AS akan diteken di EACT Expo 2023

Baca juga: Anak muda yang tertarik dengan teknologi canggih di data expo 2023


Selain melaporkan undangan Pemerintah Tiongkok, Dubes Djauhari juga melaporkan kepada Wapres hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok yang saat ini tengah merayakan 10 tahun comprehensive strategic partnership.

"Menurut hemat kami, comprehensive strategic partnership itu harus terefleksikan di angka, supaya kita bisa melihatnya lebih jelas," tutur dia.

Djauhari menjelaskan di sektor perdagangan, Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Indonesia. Berdasarkan data dari China Customs, pada tahun 2022 volume perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok sudah mencapai 149,2 miliar dolar AS atau terbesar di seluruh dunia.

"Itu paling besar di seluruh dunia dan surplus untuk kita, menurut data dari China. Waktu saya masuk di sana masih di kisaran 72 (miliar dolar AS), jadi cukup signifikan peningkatannya," ucap dia.

Selanjutnya, Djauhari juga melaporkan realisasi investasi Tiongkok ke Indonesia di tahun 2022 yang telah mencapai 8,2 miliar dolar AS, sementara Hong Kong mencapai 5,6 miliar dolar AS.

"Jadi kalo ditambah (Tiongkok dan Hong Kong) sudah 13,8 miliar dolar AS. Jadi investor terbesar di Indonesia, (antara lain) Tiongkok dan Hong Kong. Kalau diurut Singapura pertama, kedua China, ketiga Hong Kong, itu urut-urutannya," jelas dia.

Lalu Djauhari juga menyampaikan kepada Wapres kerja sama kedua negara di sektor sosial budaya, salah satunya pertukaran sosial budaya maupun mahasiswa.

Baca juga: Partisipasi Indonesia di "Hainan Expo" pererat hubungan dengan China

Dia menjelaskan, mahasiswa Indonesia di Tiongkok sebelum COVID-19 sebanyak 15.700 orang. Namun pandemi membuat banyak mahasiswa kembali, dan banyak pula yang telah lulus kuliah, sehingga saat ini tersisa sekitar 4.000-5.000 orang.

Terakhir ia melaporkan mengenai Belt and Road Initiative, di mana poros maritim dunia serta Belt and Road Initiative terefleksikan dalam empat koridor ekonomi yakni koridor ekonomi Sumatera Utara untuk hub ASEAN, koridor ekonomi Kalimantan Utara untuk energi terbarukan, koridor ekonomi Sulawesi Utara untuk hub pasifik, serta koridor ekonomi di Bali untuk inovasi dan teknologi serta pariwisata.

Lebih jauh Djauhari mengungkapkan prioritas kerja sama RI-Tiongkok saat ini adalah di sektor investasi dan kerja sama ekonomi, antara lain bidang perdagangan, infrastruktur kesehatan, transformasi energi serta transformasi digital.

Ke depan Indonesia akan meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok salah satunya di bidang industri halal.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023