Ternate (ANTARA News) - Sejumlah PNS yang berdomisili di Kota Ternate, enggan bertugas ke Sofifi, Pulau Halmahera, ibukota Provinsi Maluku Utara, menyusul cuaca buruk di laut Halmahera selama sepekan terakhir.

Salah seorang PNS di Pemprov Malut, Riswanto mengatakan di Ternate, Selasa, dirinya hampir sepekan ini terpaksa tidak masuk kantor, karena cuaca di laut Halmahera sangat buruk.

Sebagian besar PNS yang bekerja di Pemprov Malut masih berdomisili di Kota Ternate, karena Ternate merupakan pusat pemerintahan Pemprov Malut, sebelum dipindahkan ke Sofifi.

Para PNS yang ingin ke Sofifi harus menggunakan speedboat berukuran kecil, namun karena tingginya gelombang di laut Halmahera, para pemilik speedboat terpaksa tidak beroperasi, karena banyak penumpang yang enggan menyeberang ke Ternate-Sofifi atau sebaliknya.

Dirinya pasrah kalau nantinya diberi sanksi dari pimpinan, karena sudah sepekan ini cuaca di laut Halmahera sangat buruk.

Jarak antara Ternate ke Sofifi dapat ditempuh dengan menggunakan speedboat sekitar 40 menit.

Sementara itu, Prakirawan Cuaca BMKG Ternate, Sitti Febrilla Nukika ketika dikonfirmasi menyatakan, ketinggian gelombang di perairan Halmahera dan Pulau Morotai dalam beberapa hari ke depan mencapai 1,0-2,5 meter.

Ketinggian gelombang seperti itu, sangat berbahaya bagi kapal nelayan berukuran kecil, termasuk kapal penumpang yang juga berukuran kecil, apalagi kapal penumpang itu dari bahan kayu dan sudah berusia tua.

Selain itu, tingginya gelombang di perairan tersebut karena adanya angin kencang di wilayah perairan itu yang mencapai 29 knot per jam. Angin kencang di wilayah tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari mendatang.

"Informasi mengenai kondisi cuaca di Malut, terutama ketinggian gelombang tersebut telah pula disampaikan ke berbagai pihak terkait di Malut, terutama pihak Adpel," katanya.

Pihak Adpel Ternate telah menindaklanjuti informasi dari BMKG Ternate tersebut dengan mengawasi secara ketat kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Ternate. (KR-AF/H-KWR)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013