melalui Program BBM Satu Harga diharapkan daerah di luar Jawa dapat menikmati BBM, yang harganya sama dengan di Pulau Jawa
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama badan usaha penugasan secara serentak meresmikan 29 penyalur Baham Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), sebagai kado Kemerdekaan RI bagi masyarakat setempat.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati saat meresmikan BBM Satu Harga di Natuna Provinsi Kepulauan Riau, Kamis, mengatakan pemerintah berkomitmen memenuhi kebutuhan energi, khususnya BBM, dengan cukup, mudah diakses, dan harganya terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk wilayah 3T.

Peresmian dipusatkan di empat lokasi yaitu di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau; Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu; Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan Jayapura, Provinsi Papua.

"Masih dalam semangat Hari Kemerdekaan Indonesia, melalui Program BBM Satu Harga diharapkan daerah di luar Jawa dapat menikmati BBM, yang harganya sama dengan di Pulau Jawa, sehingga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud. Juga, memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah," ujar Erika dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.

Program BBM Satu Harga bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan, kemudahan akses dan keterjangkauan harga BBM, terutama di daerah 3T di wilayah Indonesia.

Kebijakan ini diharapkan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik masyarakat, penghematan pengeluaran BBM yang diharapkan diikuti dengan penurunan harga sembako, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Baca juga: Pertamina: 140 titik BBM satu harga tersebar di Papua Maluku pada 2023

Baca juga: BPH Migas resmikan 10 lembaga penyalur BBM satu harga di Tanah Papua


"Selain itu, berdampak positif bagi perekonomian serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat," tambah Erika.

Program BBM Satu Harga telah dilaksanakan sejak 2017 dan ditargetkan pada 2024 dibangun 583 penyalur. Hingga Agustus 2023, terbangun 461 penyalur dengan perincian Sumatera 70 penyalur, Kalimantan 101 penyalur, Jawa dan Madura 3 penyalur, Bali 2 penyalur, Sulawesi 48 penyalur, Nusa Tenggara 80 penyalur, serta Maluku dan Papua 157 penyalur.

"Untuk 2023, ditargetkan terbangun 89 penyalur dan hingga Agustus dibangun 38 penyalur," ujarnya.

Kepala BPH Migas juga mengapresiasi pemda, badan usaha dan pihak terkait yang terus mengawal pelaksanaan program agar terwujud sesuai target.

"Dengan dukungan berbagai pihak, BPH Migas optimistis Program BBM Satu Harga dapat mencapai target yang ditetapkan, memberi manfaat nyata bagi masyarakat, guna mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia," sebut Erika.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan amanah penyaluran BBM Satu Harga adalah bentuk kontribusi Pertamina dalam menyediakan energi hingga pelosok negeri.

"Penyediaan BBM Satu Harga adalah bentuk kemerdekaan energi serta energi berkeadilan bagi saudara kita di wilayah 3T. Pertamina Patra Niaga bangga menyalurkan energi hingga wilayah 3T, yang di beberapa tempat bahkan memerlukan berbagai moda transportasi baik darat, air, dan udara sebelum BBM bisa dinikmati masyarakat," jelasnya.

Riva memberikan apresiasi kepada BPH Migas, serta pemda dalam mendukung kelancaran penyaluran BBM di wilayah 3T.

"Keberhasilan Pertamina Patra Niaga menyediakan BBM bagi saudara-saudara kita di wilayah 3T tidak terlepas dari peranan BPH Migas dan pemerintah daerah. Ke depan, kami harap koordinasi erat terus dilakukan guna memastikan distribusi BBM berjalan maksimal, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas dalam rangka sinergi mewujudkan akses energi terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.

Peresmian di Natuna, juga dihadiri Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim serta Sampe Purba dari Komite Audit Kementerian ESDM.

Acara dipusatkan di SPBU 16297033, Kecamatan Bunguran Utara, Natuna, yang mewakili tujuh penyalur BBM Satu Harga di Bunguran Utara (Natuna), Tulin Onsoi (Nunukan), Krayan Barat (Nunukan), Embaloh Hulu (Kapuas Hulu), Jelai Hulu (Ketapang), Montallat (Barito Utara), dan Kapuas Kuala (Kapuas).

Sementara, peresmian di Bengkulu, yang dipusatkan di SPBU 2638516, Kecamatan Ulu Manna, Bengkulu Selatan, Bengkulu, dihadiri Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman dan Iwan Prasetya Adhi. Peresmian mewakili empat SPBU yakni Ulu Manna (Bengkulu Selatan), Anggrek (Gorontalo Utara), Kepulauan Sangkarrang (Makassar), dan Walea Besar (Tojo Una Una).

Di Sumba, peresmian yang dipusatkan di SPBU 5687211, Kecamatan Wewewa Selatan, Sumba Barat Daya, NTT, mewakili delapan penyalur yakni Nanga Panda (Ende), Wewewa Selatan (Sumba Barat Daya), Kakuluk Mesak (Belu), Kilo (Dompu), Sekongkang (Sumbawa Barat), Solor Barat (Flores Timur), dan Amarasi Barat (Kupang), serta Amanuban Timur (Timor Tengah Selatan). Hadir dalam peresmian, Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra dan Saleh Abdurrahman.

Sedangkan, penyalur BBM Satu Harga di Papua, peresmiannya dipusatkan di Terminal BBM Pertamina Jayapura, Papua.

Peresmian mewakili 10 penyalur yakni Amberbaken (Tambrauw), Bikar (Tambrauw), Iwur (Pengunungan Bintang), Windesi (Teluk Wondam), Ekadide (Painiai), Kuari (Tolikara), Homeyo (Intan Jaya), Demba (Warope), Aifat Timur Tengah (Maybrat), Embetpem (Nduga). Anggota Komite BPH Migas yang hadir dalam kesempatan ini adalah Eman Salman Arief dan Wahyudi Anas, serta Direktur BBM Sentot Harijady.

Baca juga: Pertamina: Skema QR code kini telah berlaku di seluruh wilayah Papua

Baca juga: Kementerian ESDM: Program BBM Satu Harga telah menjangkau 423 titik

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023