Ada kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang kesehatan keuangan publik dan sistem perbankan, terutama di Eropa, serta tekanan harga di pasar properti dan saham,"
Surabaya (ANTARA News) - Krisis keuangan yang melanda Eropa saat ini menjadi perhatian serius dalam forum "APEC Economic Trends Analysis" yang merupakan rangkaian dari "Second Senior Officials Meeting Asia-Pacific Economic Cooperation (SOM II-APEC) yang digelar di Surabaya pada 7--19 April 2013.

Direktur APEC Unit Pendukung Kebijakan, Denis Hew, di Surabaya, Rabu, mengatakan kegiatan ekonomi di banyak negara anggota APEC sangat terpengaruh oleh kekhawatiran tentang masalah utang negara kawasan Euro dan perdagangan lemah tahun lalu.

"Ada kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang kesehatan keuangan publik dan sistem perbankan, terutama di Eropa, serta tekanan harga di pasar properti dan saham," katanya.

Selain itu, kata dia, tindakan pembatasan perdagangan dan berkurangnya ketersediaan pembiayaan perdagangan akibat pengaruh dari perdagangan global tahun lalu. Pada Oktober 2012, nilai ekspor global hampir tidak tumbuh dari tingkat yang terlihat pada 2011.

Melemahnya perdagangan saat ini, kata dia, merupakan tantangan khusus bagi perusahaan kecil dalam ekonomi APEC. Begitu juga pertumbuhan produk domestik bruto yang melambat menjadi 1,7 persen pada 2012, kurang dari setengah dari laju ekspansi ekonomi pada tahun sebelumnya.

Namun pertumbuhan ekonomi di anggota APEC, lanjut dia, secara umum tampaknya akan membaik dan ditetapkan untuk secara bertahap guna memberikan dorongan bagi ekonomi dunia.

Ia menjelaskan produk domestik bruto ekonomi APEC diperkirakan akan meningkat 4,2 persen pada 2013 dan 4,7 persen pada 2014. Sebaliknya, pertumbuhan di wilayah ini tidak berubah tahun-ke-tahun pada 2012 sebesar 4,1 persen.

Pertemuan antarmenteri perdagangan anggota APEC di Surabaya pada 20-21 April 2013 diharapkan memperoleh pemahaman yang lebih luas tidak hanya sekedar di wilayah APEC.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013