membangun sekitar 4.000 sumur resapan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) telah menyiapkan sedikitnya empat ribu sumur resapan di daerah itu untuk antisipasi bila terjadi krisis air akibat musim kemarau berkepanjangan. 

"Kami sudah menyiapkan solusi, membangun sekitar 4.000 sumur resapan sejak dua tahun lalu," kata Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar di Jakarta, Jumat.

Hingga saat ini, lanjut dia, belum ada laporan warga yang mengalami krisis air akibat musim kemarau ini.

"Kekeringan belum ada laporan. Saya sudah menyiapkan sumur resapan dengan kedalaman 30 meter dan sumur tersebut bisa menyerap air 10.000 liter per setengah jam," ucapnya.

Baca juga: Dampak kemarau membuat debit air di Kanal Banjir Timur Jaktim surut

Pembuatan sumur resapan itu memang dirancang di bagian hulu mengingat kekeringan air kerap terjadi di bagian hulu, yakni di Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciracas.

"Dua tahun ini, Alhamdulillah tidak ada laporan untuk meminta air bersih. Saya harap pada musim kemarau ini, tidak terjadi kekeringan," kata Anwar.

Sebelumnya, dampak musim kemarau di DKI Jakarta telah membuat debit air di Kanal Banjir Timur (KBT) sepanjang Jalan Inspeksi KBT Malaka Sari hingga Jalan Rawa Bebek, Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, surut. 

Warga yang melintas dapat dengan mudah melihat dasar Kali KBT, termasuk lumpur dan gumpalan sampah-sampah plastik. Bahkan, di beberapa titik wilayah Rawa Bebek, permukaan tanah di tepi KBT terlihat pecah-pecah.

Baca juga: DKI keruk sungai hingga musim kemarau

Petugas Pos Duga Air Weir I Malaka Sari, Duren Sawit, Sutisna yang ditemui di lokasi, Senin, menjelaskan penyusutan permukaan air KBT terjadi akibat musim kemarau yang berlangsung sejak Juli 2023.

Menurut dia, surutnya air di KBT disebabkan debit air sungai yang mengalir ke KBT tidak berasal dari mata air.

"Kalau kering ini memang karena musim kemarau. Jadi, tidak ada mata airnya," kata Sutisna di pintu air Malaka Sari, Senin (21/8).

Penyusutan itu, kata dia, juga terlihat dari tinggi rendahnya permukaan air di dalam bendungan.

Baca juga: Warga keluhkan dampak kekeringan di Sungai Ciliwung

"Jika dalam keadaan normal, saat pintu air dibuka, permukaan air bendungan akan setinggi 30-50 centimeter (cm). Namun saat musim kemarau ini, permukaan air bendungan pun hanya sebatas 15-20 cm saja," katanya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023