kita rebut peluang, kita giatkan di garmen karena kampanye kan butuh kaus, spanduk dan lain-lain
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan akan memanfaatkan momentum tahun politik untuk meningkatkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

“Di tahun politik dan kampanye, kita rebut peluang, kita giatkan di garmen karena kampanye kan butuh kaus, spanduk dan lain-lain. Ini peluang yang akan kita masuki,” kata Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito dalam media briefing di Jakarta, Senin.

Warsito menyebut momentum tahun politik dinilai akan menjadi modal bagi industri TPT untuk bisa kembali ke kondisi normal menuju pasar ekspor.

“Kami optimistis industri akan membaik dan berkontribusi di tahun politik,” katanya.

Senada, Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Ditjen IKFT Kemenperin Adhie Rochmanto Pandiangan menyebut sejatinya kebutuhan tekstil di momentum tahun politik memang cenderung naik.

Baca juga: Kemenperin masih berharap harga gas tidak naik

Baca juga: Sektor ILMATE tumbuh 12,16 persen sepanjang triwulan II 2023


Ia juga menyebut kinerja industri TPT, juga alas kaki, terus meningkat, khususnya pada Mei-Juni lalu karena momentum Hari Raya Idul Fitri dan masuk sekolah.

“Kami berharap di momen menuju puncak tahun politik kinerjanya terus meningkat,” katanya.

Adhie mengemukakan utilisasi industri TPT pada Januari-Desember 2022 secara rinci yakni industri tekstil sebesar 66,28 persen, industri pakaian jadi 77,8 persen, industri kulit dan barang kulit 87,40 persen.

Adapun per Juli 2023, utilisasi industri tekstil naik menjadi 68,42 persen, industri pakaian turun menjadi 73,01 persen, namun alas kaki naik menjadi 87,71 persen.

Adhie mengatakan untuk mempertahankan industri tekstil, salah satunya pemerintah akan menjaga pasar domestik terhadap impor melalui revisi Permendag Nomor 25 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

“Dalam waktu temporer, untuk menjaga cash flow, saya sudah bicara dengan PLN, ada relaksasi untuk biaya listrik,” katanya.

Hal lain, Adhie juga menyebut pemerintah terus mendorong restrukturisasi permesinan untuk mendukung transformasi dan inovasi teknologi industri tekstil.

Baca juga: Kemenperin pastikan industri semen tidak sebabkan polusi udara

Baca juga: Kemenperin bentuk tim inspeksi emisi industri di DKI-Banten-Jabar

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023