Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan membahas tujuh isu utama yang menjadi kepentingan kedua negara dalam pertemuan tahunan tingkat kepala pemerintahan seperti kontraterorisme dan ekonomi.

"Kami bersama PM Singapura akan melakukan review atas kerja sama selama ini seraya mencari peluang baru untuk peningkatan kerja sama. Ada tujuh prioritas," kata Presiden Yudhoyono dalam konferensi persnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin, sebelum mengawali kunjungan kerja ke Singapura.

Ketujuh isu utama itu, kata Presiden, adalah sektor investasi, transportasi udara, agribisnis, pariwisata, tenaga kerja, kerja sama di kawasan Batam-Bintan-Karimun dan kawasan ekonomi khusus lain, serta kerja sama kontraterorisme.

"Sejauh ini kerja sama kita baik. Singapura merupakan mitra dagang `papan` atas Indonesia," kata Presiden seraya menambahkan bahwa total nilai perdagangan kedua negara mencapai 43 miliar dolar AS.

Menurut Presiden, kedua negara memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga kerja sama ekonomi tetap berjalan baik.

Selain melakukan pertemuan bilateral tahunan, Presiden Yudhoyono di Singapura juga akan menerima gelar Honoris Doctoral (Doctor of Letters) dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU).

"Sebenarnya sudah lama dijadwalkan, namun baru kali ini bisa hadir," katanya.

Presiden juga telah dijadwalkan untuk menyampaikan pidato di hadapan komunitas bisnis dan finansial yang berkedudukan di Singapura dalam acara "Thomson Reuters Newsmaker".

"Ini kesempatan bagi saya untuk berbincang dengan para investor ...untuk kepentingan kerja sama ekonomi," katanya.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013