Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas basket Spanyol Sergio Scariolo mengatakan penyebab kekalahan timnya dari Latvia pada gim pertama fase grup putaran dua Grup L Piala Dunia FIBA 2023 adalah penampilan kurang apik anak asuhnya di kuarter keempat.

Pada laga yang dimainkan di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, Spanyol kalah 69-74 dari Latvia. 

 “Di kuarter terakhir kami membiarkan mereka bermain terlalu mudah dan kami tidak menggerakkan bola dengan cukup baik,” ucap Scariolo pada jumpa pers setelah laga.

Pada kuarter pertama, Spanyol hanya tertinggal satu poin dari Latvia 16-17 dan mampu membalikkan keadaan pada kuarter kedua dan ketiga dengan keunggulan 32-29 dan 58-47.

Namun, petaka terjadi ketika memasuki kuarter keempat. Spanyol hanya melesatkan 11 poin, sedangkan tim debutan Piala Dunia FIBA itu mengamuk dengan mencetak 27 poin untuk memastikan kemenangan.

Sebanyak lima pebasket Latvia menjadi kunci kemenangan dengan mencetak lebih dari 10 poin pada pertandingan tersebut, yaitu Davis Bertans (16 poin), Rodion Kurucs (13 poin), Rolands Smits (11 poin), Andrejs Grazulis (11), dan Kristers Zoriks (11 poin).

Sementara itu, pemain Spanyol yang menyumbang poin terbanyak seperti Dario Brizuela (11 poin), Willy Hernangomez (14 poin), dan Usman Garuba (11 poin) tidak mampu menghindarkan timnya dari kekalahan.

“Mereka (Latvia) memainkan permainan yang sangat bagus. Mereka punya ide bagus, konsentrasi bagus hingga akhir,” puji Scariolo.

Hanya mencetak 11 poin pada kuarter keempat membuat Scariolo mempunyai catatan tersendiri untuk timnya.

Baca juga: Latvia kembali beri kejutan kalahkan juara bertahan Spanyol 74-69

Menurutnya, penyebab timnya hanya melesatkan 11 poin dan membiarkan Latvia mencetak 27 poin adalah karena timnya membuat beberapa keputusan yang buruk, menyia-nyiakan peluang, dan gagal mengonversikan free throw dengan baik.

“Saya pikir para pemain kami, sekarang mereka tahu apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kami, yang kami tunjukkan malam ini,” ucap Scariolo mengambil hal positif pada gim ini.

Sementara itu, hal yang sama juga dikatakan Rudy Fernandez yang menilai timnya bermain apik pada tiga kuarter awal, tapi tidak menampilkan permainan yang sama pada kuarter terakhir.

“Pertandingan yang sulit bagi kami. Saya pikir mereka memainkan permainan yang solid, lebih keras dari kami,” kata Rudy.

Spanyol akan menghadapi partai pamungkas untuk penentuan dua tim yang lolos ke babak perempat final dari Grup L pada Minggu (3/9) pukul 20.30 WIB melawan Kanada.

“Sekarang kami mencoba melupakan pertandingan itu dan fokus pada pertandingan berikutnya (lawan Kanada),” tutup Rudy.

Baca juga: Prancis "bersenang-senang" di saat Iran kehilangan tiket olimpiade
Baca juga: Pelatih sebut jeda laga 20 jam buat Pantai Gading telan kekalahan


Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023