Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Doha bekerja sama dengan Doha Film Institut (DFI) menggelar "Indie Indonesia Year of Culture Film Series" pada 31 Agustus hingga 2 September.

Dalam sambutannya, Duta Besar RI Ridwan Hassan menyambut baik penyelenggaraan acara yang diadakan di Auditorium Museum of Islamic Art itu.

"Ini adalah salah satu bagian penting dari kerja sama budaya Indonesia-Qatar. Kita tahu, film adalah salah satu jenis industri kreatif yang terus tumbuh dan memberi dampak tidak sedikit bagi perekonomian nasional," kata Hassan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Sementara itu, Koordinator Senior DFI Karem Kamel menyatakan kebanggaannya dapat bekerja sama menampilkan film Indonesia.
Baca juga: Indonesia kembali kirim film di Piala Oscar 2024

"Kami bangga dapat bekerja sama untuk menampilkan film independen Indonesia di Qatar. Sebuah usaha untuk membangun jembatan budaya sekaligus mendekatkan hubungan dua bangsa," kata Kamel.

Ada tiga film yang akan ditayangkan dalam acara ini yaitu "Before, Now and Then" yang disutradarai Kamila Andini, "Galang" oleh Adriyanto Dewo dan "Mecca: I am Coming" oleh Jeihan Angga.

Untuk melakukan kurasi terhadap film-film tersebut, pihak penyelenggara menggandeng Madani International Film Festival dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival.

DFI merupakan lembaga terkemuka Qatar yang setiap tahun terlibat dalam penyelenggaraan festival film Arab dan internsaional serta mengundang sineas kaliber dunia ke negara itu.
Baca juga: FFWI diproyeksikan menjadi festival film bergengsi tingkat ASEAN

Tahun 2023 adalah saat yang istimewa bagi Indonesia dan Qatar, karena kedua negara menggelar Tahun Kebudayaan RI-Qatar, sebuah festival kebudayaan yang akan berlangsung setahun penuh.

Menurut PF Pensosbud sekaligus Penanggung Jawab Tahun Kebudayaan RI-Qatar Ali Murtado, Indonesia tahun menyiapkan lebih dari 20 kegiatan promosi Indonesia di Qatar dan film adalah salah satunya.

Penyelenggaraan "Indie Indonesia Year of Culture Film Series" mendapat dukungan dari Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Baca juga: Balai Pustaka kembangkan bisnis ke industri kreatif

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023