"Kami melihat adanya pola dalam melakukan pembayaran di masyarakat yang saat ini berubah menggunakan paylater," ujar AVP Product Ultra Voucher Aditya Mukti dalam rilis pers, Sabtu.
Paylater merupakan metode pembayaran yang mengusung konsep "beli sekarang, bayar nanti". Namun metode ini berbeda dengan kartu kredit lantaran dapat dilakukan tanpa menggunakan kartu alias cardless melalui aplikasi tertentu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terjadi lonjakan 33,25 persen atau sebesar 72,8 juta jumlah kontrak pengguna paylater di Indonesia secara year-on-year per Mei 2023.
Terutama dalam pembelanjaan melalui e-commerce, paylater menjadi metode pembayaran favorit yang paling sering dipakai sebesar 45,9 persen bahkan mengungguli metode pembayaran lainnya seperti bank transfer dan kartu kredit.
Aditya mengatakan metode pembayaran paylater menawarkan sejumlah kelebihan, di antaranya lebih mudah dan efisien karena sistem pembayaran dilakukan secara daring dan realtime melalui aplikasi atau e-commerce yang bekerja sama.
Skema pembayaran ini dinilainya menarik karena sangat fleksibel, menyesuaikan dengan kemampuan setiap orang, sehingga menjadi nilai tambah.
"Berdasarkan hal tersebut, maka kami pun memasukkan pilihan paylater untuk melakukan pembelian voucher di aplikasi kami agar pembayaran bisa diatur oleh masing-masing pengguna saat melakukan pembelian sesuai dengan limit Akulaku mereka,” ucap dia.
Baca juga: Aplikasi MRT Jakarta kini punya fitur beli voucher digital
Baca juga: Ultra Voucher ekspansi ke Singapura mudahkan pelanggan asal Indonesia
Baca juga: Ultra Voucher siap lepas 25 persen saham di BEI
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
