Jakarta (ANTARA) - Sebelum seseorang mendonorkan darahnya, ada sejumlah hal yang perlu mereka ketahui salah satunya usia yakni minimal 17 tahun sampai dengan 60 tahun dan 65 tahun bagi mereka yang sudah menyumbangkan darahnya secara rutin sampai akhirnya berhenti atas pertimbangan dokter, demikian dinyatakan PMI DKI Jakarta melalui laman resmi mereka.

Selain itu, calon pendonor perlu memiliki berat badan minimal 45 kilogram, tekanan darah normal 100 - 180/ 70 - 100, kadar hemoglobin 12,5-17,0 gr/dL dan, demi keamanan dan keselamatan pendonor sesuai dengan PERMENKES 91 Tahun 2015 ,interval waktu sejak donor darah terakhir minimal 2 bulan.

Seseorang tidak disarankan menyumbangkan darah antara lain mempunyai penyakit jantung dan paru, terkena kanker, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya, terkena epilepsi dan sering kejang, pernah menderita hepatitis B atau C, sifilis, ketergantungan narkoba, kecanduan minuman beralkohol, beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS.

Calon pendonor juga perlu memberikan informasi tentang kondisi medis dan obat apa pun yang dia konsumsi karena ini dapat memengaruhi kelayakannya untuk mendonorkan darah.

Baca juga: Benarkah mendonorkan darah punya manfaat untuk jantung? 

Lalu, kapan seseorang harus menunda untuk menyumbangkan darah? Menurut PMI, antara lain saat dia sedang sakit demam atau influenza sehingga perlu menunggu 1 minggu setelah sembuh, setelah cabut gigi dan menunggu 5 hari setelah sembuh, setelah operasi kecil dan tunggu 6 bulan.

Kemudian setelah operasi besar perlu menunggu 1 tahun, setelah transfusi direkomendasikan menunggu 1 tahun, setelah berkunjung dari daerah endemis malaria perlu menunggu 1 tahun dan setelah vaksin disarankan menunggu 8 minggu.

Berbicara manfaat donor darah, bila seseorang mendonorkan darahnya, maka tubuhnya akan menggantikan volume darah dalam waktu 48 jam setelah donor, dan semua sel darah merah yang hilang akan benar-benar diganti dalam waktu empat sampai delapan minggu dengan sel-sel darah merah yang baru.

Pembentukan sel-sel darah merah yang baru akan membantu tubuh tetap sehat dan bekerja lebih efisien dan produktif.

Baca juga: Kiat hidup sehat untuk penderita anemia

Kiat saat donor

Seperti disiarkan Healthline beberapa waktu lalu, ada rekomendasi yang bisa membantu seseorang mempersiapkan diri untuk mendonor darah antara lain meminum tambahan 16 ons air sebelum janji donor, konsumsi makanan sehat yang rendah lemak.

Kemudian, disarankan mengenakan kemeja lengan pendek atau kemeja berlengan yang mudah digulung, beri tahu tenaga kesehatan tentang lebih suka duduk atau berbaring. Mendengarkan musik, membaca, atau berbicara dengan orang lain dapat membantu seseorang bersantai selama proses donasi.

Seseorang harus mendaftar untuk mendonor darah meliputi memberikan identifikasi, riwayat kesehatan, dan menjalani pemeriksaan fisik singkat. Dia biasanya juga akan diberikan beberapa informasi tentang donor darah untuk dibaca.

Setelah siap, prosedur donor darah akan dimulai. Untuk prosedurnya, biasanya calon pendonor akan diminta duduk atau berbaring, petugas kesehatan lalu membersihkan lengan dan memasukkan jarum steril.

Pendonor akan tetap duduk atau berbaring sementara darahnya diambil dan proses itu membutuhkan waktu 8 hingga 10 menit.

Setelah proses donasi selesai, pendonor akan diberikan makanan ringan dan minuman serta dapat duduk dan istirahat selama 10 atau 15 menit sebelum meninggalkan lokasi donor darah. Jika dia merasa mual atau ingin pingsan, maka bisa berbaring sampai merasa lebih baik.

Baca juga: RSUP: Peran donor darah penting untuk sistem kesehatan nasional

Baca juga: Dokter RSUP: Donor darah cegah risiko penyakit jantung dan stroke


Baca juga: Spesialis penyakit dalam paparkan jenis pasien yang dilarang donor

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023