Pemerintah Pusat telah menargetkan Bengkulu untuk dapat menemukan kasus TBC yakni sebanyak mungkin 7.800 kasus per tahun
Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menggencarkan skrining masyarakat terindikasi tertular tuberculosis (TBC) demi memutus penularan penyakit tersebut.
 
"Tugas kami menemukan kasus sebanyak-banyaknya, penemuan kasus inilah yang menjadi salah satu upaya memutus rantai penularan. Kalau kasus ini di masyarakat tidak terpantau, itu malah menjadi sumber penularan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Senin.
 
Dia mengatakan, Pemerintah Pusat telah menargetkan Bengkulu untuk dapat menemukan kasus TBC yakni sebanyak mungkin 7.800 kasus per tahun.

Baca juga: Dinkes DKI Jakarta edukasi 100 SD soal hepatitis dan TBC
 
"Saat ini kami telah menemukan sekitar 30 persen dari target 7.800 kasus itu. Kami melakukan penemuan kasus sebanyak-banyaknya karena sudah ditargetkan untuk Provinsi Bengkulu ini," kata dia.
 
Dinkes Bengkulu juga mengimbau masyarakat agar lebih proaktif untuk memeriksakan kesehatan mereka, agar tidak terserang penyakit-penyakit berbahaya termasuk tertular penyakit TBC.
 
"Masyarakat yang batuk berulang-ulang apalagi sampai 7 hari segeralah periksakan diri, memeriksa dahaknya ke fasilitas kesehatan terdekat, sehingga nanti akan diperiksa di laboratorium apakah ada indikasi terhadap TBC atau tidak," katanya.

Baca juga: Penyintas tuberkulosis bentuk TB Army atasi resistensi obat
 
Kemudian, lanjut dia pemerintah daerah melakukan penanganan bagi masyarakat yang positif TBC dengan melakukan pemantauan dan pengobatan pada fasilitas kesehatan terdekat di wilayah masyarakat yang terkena TBC.
 
"Masyarakat yang terkena TBC didampingi oleh tim puskesmas, kemudian nanti juga ada obat-obatnya gratis. Kemudian upaya jangan sampai ada keluarga lain yang terkena TBC, kami lakukan investigasi kontak serumah dan kontak dengan masyarakat sekitar," ujarnya.

Baca juga: Dinkes Tangerang bentuk tim wujudkan sekolah peduli TBC

Penerjemah: Boyke Ledy Watra
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023