Selain itu juga akan menggencarkan pelatihan keamanan pangan
Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan swasta menggelar program untuk mengedukasi siswa di 100 Sekolah Dasar (SD) di DKI Jakarta mengenai hepatitis dan Tuberkulosis (TBC).

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian dalam mencegah infeksi penularan hepatitis dan penyakit prioritas lain yang tentunya membutuhkan keterlibatan kita semua untuk penanggulangannya,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam pernyataan, Senin.

Baca juga: Kemenkes upayakan eliminasi hepatitis B dan C dicapai 2030

Dwi mengatakan upaya lintas sektor tersebut akan membudayakan perilaku cuci tangan, membentuk duta keamanan pangan di sekolah-sekolah, membina kantin sehat, hingga meningkatkan akses air bersih.

“Selain itu juga akan menggencarkan pelatihan keamanan pangan untuk pengusaha pangan olahan dan siap saji,” jelas Dwi.

Edukasi kesehatan mengenai penanggulangan penyakit menular bertajuk “Segerakan Tes dan Obati” itu akan diselenggarakan mulai September ini.

Baca juga: Kemenkes laporkan 4,2 persen pasien Hepatitis B dialami balita

Pada saat yang sama, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) sebagai mitra pemerintah dalam program ini menyebut program edukasi tersebut juga melibatkan pihak puskesmas setempat.

“Seperti kita ketahui, beberapa kasus penyakit hepatitis banyak ditemui pada anak-anak usia Sekolah Dasar, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk menangani penyakit ini seperti penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, serta melakukan imunisasi hepatitis,” kata Head of Business Development PT Etana Biotechnologies Indonesia M. Indra Lamora.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemkes) tahun 2022, jumlah kasus TBC di Indonesia menempati peringkat kedua setelah India, yakni 969 ribu kasus dan kematian mencapai 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Bersama 20 negara lain di dunia, Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan angka kasus penyakit hepatitis tertinggi di dunia.

Hingga saat ini, upaya pencegahan hepatitis terus ditingkatkan, mengingat komitmen Indonesia untuk mencapai eliminasi hepatitis pada tahun 2030.

Untuk mengatasi tantangan ini, setiap tahunnya pada tanggal 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Hal ini bertepatan dengan resolusi World Health Assembly (WHA) ke-63 pada tanggal 21 Mei 2010 yang mendorong setiap negara untuk memperingati Hari Hepatitis Sedunia pada tanggal tersebut.

Baca juga: Penggunaan alat cukur bersama-sama rawan penularan Hepatitis B dan C

Baca juga: Kemenkes: Hepatitis B dominan ditularkan transmisi dari ibu ke anak


Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023