Jakarta (ANTARA) - Berbeda dengan remaja sehat pada umumnya, remaja yang mengalami depresi ditemukan lebih sensitif terhadap kritik dibandingkan pujian yang diberikan orang tua, menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Psychological Medicine dan dikutip TimesofIndia, Rabu.

Dampak depresi remaja ini ditentukan melalui pengukuran peningkatan aktivitas otak dan penilaian suasana hati yang dilaporkan sendiri.

Depresi remaja merupakan masalah kesehatan mental serius yang juga cukup umum terjadi, dan salah satunya dapat menyebabkan mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah.

Meskipun ada banyak kemungkinan penyebab depresi remaja, interaksi negatif antara orang tua dan remaja telah dikaitkan dengan perkembangan depresi ini.

Baca juga: Remaja rentan mengalami depresi, ini faktor pemicunya

Lisanne Van Houtum dari Universitas Leiden di Belanda bersama rekan-rekannya menyelidiki respons emosional dan otak remaja penderita depresi terhadap masukan dari orang tua, baik masukan negatif maupun positif.

Para peneliti merekrut 20 remaja Belanda berusia 13,5 hingga 18 tahun yang didiagnosis menderita distimia (bentuk depresi ringan dan kronis) atau gangguan depresi mayor (bentuk depresi akut yang parah).

Sebanyak 59 remaja sehat berusia 12 hingga 18 tahun tanpa depresi juga direkrut. Untuk kedua kelompok, orang tua remaja juga diundang untuk mengikuti penelitian.

Para peneliti menemukan bahwa remaja yang depresi dan remaja yang sehat mengalami penurunan mood setelah dikritik dan peningkatan mood setelah dipuji, dibandingkan dengan umpan balik netral.

Namun, tingkat peningkatan suasana hati setelah pujian tidak signifikan pada remaja yang mengalami depresi dibandingkan dengan remaja yang sehat.

“Remaja yang mengalami depresi sangat sensitif terhadap kritik orang tua, mereka memandang buruk pada diri mereka sendiri, dan kurang bergantung pada pandangan diri ketika dihadapkan dengan kritik orang tua,” ujar Van Houtum.

Van Houtum mengatakan keterlibatan orang tua dapat membantu dalam pengobatan depresi anak. Ia menyarankan orang tua untuk mampu mengidentifikasi dan mengakui karakteristik berharga dari anak, dan dengan memberikan dukungan pengembangan pandangan diri yang positif.

Baca juga: Kemenkes: Pandemi beri dampak besar pada kesehatan jiwa

Baca juga: Media sosial pemicu depresi terbesar remaja

Baca juga: Remaja penganiaya nenek diduga depresi akibat pelecehan seksual


Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023