Minyak mentah berjangka Brent naik tipis 12 sen menjadi diperdagangkan di 90,72 dolar AS per barel pada pukul 00.19 GMT
Singapura (ANTARA) - Harga minyak naik tipis di awal perdagangan Asia pada Kamis pagi, setelah data industri menunjukkan persediaan minyak mentah diperkirakan turun minggu lalu, menandakan pengetatan pasokan di tengah pengurangan produksi yang berkepanjangan di Arab Saudi dan Rusia.

Minyak mentah berjangka Brent naik tipis 12 sen menjadi diperdagangkan di 90,72 dolar AS per barel pada pukul 00.19 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terdongkrak 11 sen menjadi diperdagangkan pada 87,65 dolar AS per barel.

Persediaan minyak mentah AS diproyeksikan turun 5,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 1 September, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) yang dirilis setelah penyelesaian pasar Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Minyak melemah di Asia karena pasar abaikan kekhawatiran pasokan

Data persediaan resmi dari Badan Informasi Energi AS akan dirilis pada Kamis pukul 11.00 waktu setempat (15.00 GMT).

Harga minyak melonjak pada Selasa (6/9/2023) setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan minyak secara sukarela hingga akhir tahun.

Pemotongan yang dilakukan Saudi sebesar 1 juta barel per hari sementara Rusia telah memangkas 300.000 barel per hari. Jumlah ini melebihi pemotongan pada April yang disepakati oleh beberapa produsen OPEC+ yang berlaku hingga akhir tahun 2024.

Kedua negara akan meninjau kondisi pasar dan membuat keputusan bulanan mengenai memperdalam pemotongan atau meningkatkan produksi.

Baca juga: Minyak naik di awal Asia, Saudi dan Rusia perpanjang kurangi pasokan

Baca juga: Minyak beragam di awal Asia di tengah berkurangnya dukungan dari China

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023