Situbondo (ANTARA) - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, meminta pemerintah kabupaten setempat agar mendistribusikan air bersih setiap hari ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ketua Komisi I DPRD Situbondo Hadi Prianto di Situbondo, Kamis, mengatakan bahwa selama ini pendistribusian air bersih ke wilayah terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2023 dilakukan tiga hari sekali.

"Dari pengakuan warga terdampak kekeringan, mereka mendapatkan kiriman air bersih tiga hari sekali, padahal mereka membutuhkan air setiap hari untuk memasak, mandi, dan lainnya," kata dia.

Selama ini, lanjut Hadi, BPBD setempat mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan menggunakan dua armada truk tangki masing-masing berkapasitas 5.000 liter.

Baca juga: BPBD Situbondo distribusi air bersih terdampak kekeringan bergantian

Menurut dia, pengiriman 10.000 liter air bersih menggunakan dua truk tangki itu tidak mencukupi kebutuhan warga terdampak kekeringan karena petugas BPBD mendistribusikan air secara bergantian ke tiap dusun yang mengalami kekurangan air bersih.

"Perlu mencari solusi bersama mengatasi kekurangan air bersih ini. Misalnya yang menjadi kendala adalah kurangnya truk tangki, bisa duduk bersama mencari solusinya seperti apa, dan jika perlu mengusulkan bantuan armada truk ke Pemprov Jatim," ujar Hadi.

Dia mengemukakan ketika berkunjung ke rumah salah seorang warga terdampak kekeringan di Dusun Jerugan, Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, yang dihuni 673 jiwa.

"Warga di sana mengaku kalau hanya dikirim air bersih tiga hari sekali itu tidak cukup. Saat itu saya ke sana bersamaan ingin buang air kecil dan mengambil wudhu tidak ada air kata warga," kata dia.

Baca juga: Polisi bantu distribusikan air bersih terdampak kekeringan Situbondo

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto mengakui bahwa pihaknya hanya mampu mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan tiga hari sekali menggunakan dua truk tangki.

"Setiap hari kami bergiliran mengirim air bersih ke tujuh dusun terdampak. Rencana kami akan mengusulkan ke BNPB peralihan aset truk tangki yang kami terima menjadi aset Pemkab Situbondo, selanjutnya kami mengusulkan kembali ke BNPB " kata Sruwi.

Data BPBD Situbondo menyebutkan ada tujuh dusun yang mengalami kekurangan air bersih akibat sumber mata air mengecil, yakni Dusun Sokaan Utara (wilayah barat dan timur) Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh tercatat sebanyak 2.793 jiwa tersebar di enam RT.

Kemudian Dusun Bandusa dan Dusun Polay Taman, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa tercatat ada 800 jiwa tersebar di enam RT mengalami kekurangan air bersih akibat sumber mata air di dua dusun tersebut mengecil.

Baca juga: Pemkab Situbondo berikan bantuan jerigen warga terdampak kekeringan

Selanjutnya Dusun Sekar Putih dan Dusun Curah Temu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih tercatat ratusan jiwa juga mengalami kekurangan air bersih karena sumber air di sumur bor berkurang.

Sedangkan di Dusun Jerugan, Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, ada 673 jiwa kekurangan air bersih, karena sumur bor bantuan pemerintah di dusun tersebut rusak.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023