Mudah-mudahan syahbandar di sana atau pihak yang bertanggung jawab lebih meningkatkan pengawasannya.
Jakarta (ANTARA) - Komisaris Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Triawan Munaf mengimbau kantor pelabuhan (syahbandar) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), meningkatkan pengawasan terhadap kapal wisata yang beroperasi di kawasan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) itu.

“Mudah-mudahan syahbandar di sana atau pihak yang bertanggung jawab lebih meningkatkan pengawasannya,” ujar Triawan saat ditemui di sela-sela Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Jakarta, Kamis.

Imbauan tersebut disampaikannya terkait insiden kapal pariwisata yang tenggelam di perairan Labuan Bajo yang terjadi beberapa bulan belakangan.

Baca juga: Sandiaga: Destinasi tunggal ASEAN butuh interkonektivitas

Pria yang menjabat Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) periode 2014-2019 ini juga berharap manajemen krisis penanganan kecelakaan termasuk di kawasan pariwisata terus ditingkatkan.

Sebelumnya, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 13 penumpang kapal pinisi Dragonet yang mengalami patah kemudi di Perairan Pulau Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, setelah berlayar dari Pulau Padar menuju Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo (11/7).

Kapal wisata jenis phinisi KM Teman Baik juga dikabarkan tenggelam di perairan Pink Beach (22/7) saat membawa sejumlah wisatawan.

Baca juga: Di AIPF, Injourney tekankan perlunya kerja sama bangun parekraf ASEAN

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekarf) Sandiaga Uno berharap Kemenparekraf dan Badan Koordinasi Humas (Bakohumas) bersinergi sehingga segera menghasilkan satuan tugas (Satgas) Percepatan Tata Kelola Pariwisata berskala nasional sehingga dapat mengelola krisis yang terjadi di sektor parekraf.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023