Jakarta (ANTARA) -
Persatuan Olahraga Roundnet Seluruh Indonesia (PORSI) memperkenalkan olahraga bernama Roundnet, yang berkembang pada masa pandemi tahun 2020.
 
Ketua Umum PORSI Genta Fajar mengatakan Roundnet merupakan olahraga yang diperkenalkan oleh Jeff Krunek tahun 1989 sebagai permainan keluarga di halaman belakang (backyard games) di Amerika. Lalu Roundnet di bawa ke Indonesia, pada awalnya di Bandung, tanggal 26 Februari 2020 oleh Genta.
 
"Mulai di awal pandemi ada PSBB ngga boleh ke mana-mana, akhirnya saya mencoba menyebarluaskan informasi olahraga Roundnet karena tidak butuh ruang luas, bisa main di garasi, ruang tamu, halaman rumah," ucap Genta dalam diskusi kesehatan dalam rangka Hari Olahraga Nasional 2023 di Jakarta, Kamis.
 
Sejak saat itu, Roundnet berkembang pesat di Bandung hingga Soreang.

Baca juga: Indonesia incar gelar juara pada gelaran Piala Asia Roundnet 2023
 
Roundnet, dikatakan Genta, bisa dimainkan secara sederhana dengan dasar permainan dari voli pantai. Alat yang diperlukan untuk bermain adalah bola karet kecil "squishy" karena tidak berbahaya, dan trampolin bulat dengan net berdiameter 90 cm dan tinggi 21 cm dari tanah.
 
Olahraga ini dimainkan oleh dua lawan dua jika dalam turnamen, namun boleh dilakukan lima lawan lima untuk permainan keluarga.
 
Saat bermain, para pemain Roundnet boleh berputar mengitari net 360 derajat, dan bola harus tetap menyentuh net dengan ditangkis oleh para pemain sebanyak tiga kali.
 
Permainan ini bisa dimainkan dalam dua set dengan skor masing-masing berjumlah 21 seperti bulu tangkis.
 
"Boleh dipukul atau ditangkis dengan semua anggota tubuh, satu tim punya maksimal tiga kali sentuhan, bola tidak boleh menyentuh rim atau pinggiran net," kata Genta.
 
Permainan Roundnet bisa dimainkan di rumput, pasir pantai atau lapangan keras. Alat-alat Roundnet sudah bisa didapatkan di marketplace yang diproduksi dari Amerika, Jerman, Taiwan dan Indonesia.

Baca juga: PB PORSI fokuskan diri untuk bentuk Pengprov di berbagai daerah
 
Indonesia menciptakan trampolin Roundnet dengan sedikit unik, karena turut melibatkan UMKM industri olahraga dengan menciptakan Roundnet dari rotan. Alat-alat Roundnet yang simpel dan bisa dilipat menjadikan permainan ini bisa dimainkan di mana saja.
 
Saat ini Roundnet sudah masuk ke dalam ekskul di sekolah atau kegiatan kampus dan sudah ada komunitas di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Riau, Banten, Bali, dan Jakarta.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Dr. dr. Adib Khumaidi Sp.OT mengatakan Roundnet bisa menjadi lifestyle baru untuk masyarakat berolahraga.

"Dengan alat sederhana yang tidak butuh lapangan lebar, kita punya sebuah lifestyle yang bisa kita dorong di lifestyle masyarakat Indonesia untuk berolahraga," ucap Adib dalam kesempatan yang sama.

Ia mengatakan dengan hadirnya Roundnet, IDI memiliki tanggung jawab bagaimana permainan ini menjadi satu pola sehat dan memiliki faktor yang penting terhadap kesehatan.

Baca juga: Serba-serbi olahraga "outdoor" selama pandemi
 
Alat permainan Roundnet (ANTARA/Fitra Ashari)

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023