Jakarta (ANTARA) - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyampaikan ASEAN mempunyai potensi besar dalam meningkatkan ekonomi digital pada Forum ASEAN Indo-Pasifik.

“Indo-Pasifik adalah wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam hal adopsi internet dan konektivitas digital antara masyarakat dan bisnis,” kata Ketua ASEAN-BAC Arsjad dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Arsjad menuturkan selama Asean Business & Investment Summit yang berlangsung pada 3-4 September 2023, ASEAN-BAC meluncurkan Kode QR ASEAN untuk membangun ekosistem bisnis dalam mendukung pembayaran digital lintas batas.

"Kami ingin memperluasnya ke lebih banyak negara Indo-Pasifik," ungkapnya.

Selain mempunyai potensi besar untuk meningkatkan ekonomi digital, Arsjad membeberkan bahwa ASEAN memiliki populasi muda dan terpelajar yang terus bertambah dan akan memainkan peran penting dalam beradaptasi terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi global di masa depan.

Baca juga: Kadin: Nilai transaksi digital ASEAN capai 1 triliun dolar AS di 2025

Bermitra dengan inisiatif yang diambil oleh negara-negara anggota Indo-Pasifik untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi, serta membentuk generasi masa depan yang memiliki keahlian dan sumber daya, dinilainya, diperlukan untuk mendorong industri ke tingkat yang baru.

"Lebih banyak inisiatif yang mendorong solusi berorientasi masyarakat harus menjadi kuncinya," tuturnya.

Arsjad juga mengatakan bahwa Indo-Pasifik dan khususnya negara-negara anggota ASEAN memiliki potensi energi bersih terbarukan dan kredit karbon berkualitas tinggi yang terbesar di dunia.

Di bawah Keketuaan ASEAN-BAC Indonesia tahun ini, lanjutnya, para pemangu kepentingan berkomitmen membangun ASEAN Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence untuk menyatukan dunia usaha dalam mempromosikan dekarbonisasi dan ekonomi net zero.

Baca juga: Erick Thohir: RI perkuat data center untuk jadi pemain besar di ASEAN

"Untuk itu, kemitraan di Indo-Pasifik sangat penting bagi keberhasilan ASEAN dalam melakukan transisi menuju ekonomi ramah lingkungan," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Kadin Indonesia itu juga mendorong pemimpin negara dan pemimpin bisnis di ASEAN dan Indo Pasifik untuk mengubah agenda perekonomian setiap negara berdasarkan kebutuhan regional dan konstelasi geopolitik dan geoekonomi.

"Kemarin pada Forum Indo-Pasifik ASEAN, saya mengumumkan pembentukan Jaringan Bisnis ASEAN-Indo Pasifik yang akan datang, yang dirancang untuk koneksi regional guna memperkuat pertumbuhan secara menyeluruh," kata Arsjad.

Jaringan Bisnis ASEAN-Indo Pasifik mencakup inklusivitas, dimana bisnis dari semua ukuran dan industri bersatu. Jaringan tersebut merupakan platform multi-pemangku kepentingan yang bertujuan memberikan dampak kebijakan dan menjalin kemitraan industri yang mendorong integrasi ekonomi Indo-Pasifik dan ASEAN.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023