Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, Egusem Pieter Tahun memberikan apresiasi atas kehadiran teknologi pengubah udara menjadi air bersih yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Tesiayofanu, Kecamatan Kie untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Teknologi ini merupakan yang pertama di TTS sehingga kita berharap bisa membantu masyarakat Desa Tesiayofanu dalam memanfaatkan lahan dan juga kebutuhan air bersih lainnya," kata Bupati TTS Egusem Pieter Tahun dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis.

Dalam kegiatan peresmian di Desa Tesiayofanu, Kecamatan Kie, Rabu, Bupati memberikan apresiasi atas dukungan semua pihak dalam penyediaan teknologi sederhana untuk membantu masyarakat.

Ia berharap teknologi tersebut dapat bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan semua hal yang berkaitan dengan air bersih.

"Semoga bisa sedikit teratasi dan kita terus membangun daerah ini agar terbebas dari berbagai persoalan, seperti penurunan angka stunting, perilaku hidup bersih dan sehat, dan persoalan lainnya," ungkapnya.

Teknologi pengubah udara menjadi air merupakan hasil kombinasi pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan air water generator (AWG) atau mesin pengubah udara menjadi air.

Teknologi AWG ini terdiri dari 10 buah mesin yang bekerja untuk mengubah udara menjadi air.

Mekanismenya, dalam 1x24 jam, setiap unit mesin menghasilkan 35 liter hingga 40 liter air, sehingga dari 10 mesin yang ada dapat menghasilkan 400 liter air bersih.

Adapun air yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian dengan sistem irigasi tetes yang hemat air.

Teknologi sederhana pengubah udara menjadi air bersih merupakan proyek yang telah berlangsung lebih dari satu tahun atas kerja sama Pemerintah Kabupaten TTS bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, dan J Trust Bank.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Undana Damianus Adar berharap adanya kolaborasi yang terus terjalin untuk mendukung pembangunan di daerah.

Ia berpesan agar teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat setempat.

"Kami dari Undana berharap teknologi ini bisa dimanfaatkan dengan baik, masyarakat bisa menanam tanaman dan bisa ditata dengan baik untuk bisa terus bermanfaat," katanya.

Sementara itu Eksekutif Direktur Plan Indonesia Dini Widiastuti memberikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kabupaten TTS bersama para relawan yang telah membantu pihaknya untuk menyukseskan pemanfaatan teknologi tersebut.

"Bersama kaum muda terutama kaum muda perempuan bisa memaksimalkan pemanfaatan lahan menggunakan irigasi tetes dari air yang didapatkan dari teknologi baru ini. Bagaimana caranya anak-anak muda kita tetap bisa membangun desa, tentunya harus diberikan alat, diberikan pelatihan, supaya mereka bisa berkarya dan membangun desanya sendiri," kata Dini.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023