Sudah saatnya Indonesia menguasai teknologi itu, karena sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan-nya
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mendorong pemerintah Indonesia dalam menguasai teknologi pengelolaan air laut, untuk menjadi air minum dan air bersih.

"Sudah saatnya Indonesia menguasai teknologi itu, karena sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan-nya," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan alasan dibutuhkan-nya teknologi itu, karena Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi banyak laut sehingga Indonesia memiliki kemudahan untuk mengelola-nya. Selanjutnya, banyaknya daerah terpencil di Indonesia yang kesulitan mendapatkan air bersih, khususnya di pulau-pulau kecil, daerah-daerah pantai, dan wilayah-wilayah kering.

"Indonesia menghadapi penanganan stunting dan kemiskinan, yang membutuhkan solusi cepat dan mudah," ujarnya.

Hal itu disampaikan Gobel saat mengunjungi industri pengolahan air laut untuk menjadi air minum di Turki dan Hungaria. Gobel berdialog dengan pimpinan perusahaan penyedia mesin pengolah air laut di Nagykanizsa, sekitar 200 km dari Budapest, Ibu Kota Hungaria, Kamis (29/2).

Menurut dia, teknologi pengolahan air itu lebih murah daripada dengan mengambil air dari dalam tanah maupun dari mata air. Hal yang lebih penting lagi, kata dia, teknologi itu ramah lingkungan. Dengan mengambil air laut maka air tanah menjadi tidak terganggu.

"Air tanah dibutuhkan untuk penghijauan dan keseimbangan alam," ujarnya.

Baca juga: Wakil Ketua DPR minta pemerintah manfaatkan program OBOR

Baca juga: Wakil Ketua DPR ingatkan kesejahteraan petani harus didahulukan


Dia mencontohkan, sejumlah tempat seperti di Jakarta, penggunaan air tanah berlebihan membuat permukaan tanah terus turun dan air laut mengalami intrusi ke daratan. Bahkan, sejumlah daerah di Indonesia, penggunaan air dari mata air, menjadikan penduduk sekitar kehilangan sumber air untuk irigasi maupun keperluan sehari-hari.

"Teknologi ini menggunakan energi matahari sebagai sumber energi-nya. Jadi banyak sekali keuntungannya," ungkapnya.

Sementara itu, CEO at Hungarian Water Technology Corporation Adrian Kiss menjelaskan mesin pengolah itu sangat praktis dibawa dan dipasang. Karena semuanya dirakit dalam bentuk kompon persegi panjang mirip kontainer. Jika ingin menambah kapasitas cukup dipasang berderet dan bertumpuk.

"Juga ada ukuran mini yang mobile. Ini untuk kondisi bencana. Karena teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengolah air sungai," tuturnya.

Dia mengungkapkan teknologi ini sudah diterapkan di banyak negara di Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia. Bahkan, di Filipina terdapat 18 lokasi yang menggunakan alat tersebut.

Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024