"Karena petani kita bisa makan. Dengan kedaulatan pangan maka kita tak mengemis pada bangsa lain minta makan, sehingga sudah selayaknya bangsa ini meninggikan derajat petani dengan memberikan kesejahteraan pada petani. Sebelum yang lain sejahtera, maka petani harus sejahtera lebih dulu," kata Rachmat Gobel dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan-nya saat berdialog dengan petani kelapa sawit di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Rabu (27/9), yang turut dihadiri Pj Bupati Boalemo Sherman Moridu.
Gobel lantas meminta kepada bupati dan pejabat terkait untuk memperhatikan aspirasi para petani setempat. Misalnya, petani plasma yang menyampaikan aspirasi terkait penentuan bagi hasil dan penentuan harga hasil panen, serta kurangnya perawatan dari perusahaan investor.
Adapun, petani mandiri menyampaikan aspirasi terkait sulitnya mendapat bibit yang berkualitas.
Baca juga: Meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi sistem irigasi
Baca juga: Mendag: Kerja sama perdagangan karet meningkatkan kesejahteraan petani
"Bangun ekosistemnya, khususnya dengan membentuk koperasi petani. Mereka harus bersatu agar memudahkan distribusi bibit, distribusi pupuk, maupun penjualan hasil panen-nya," ujarnya.
Sebab, kata dia, kelapa sawit merupakan produk andalan dan unggulan Indonesia yang dapat dimanfaatkan melalui berbagai macam fungsi.
"Selain untuk minyak goreng, juga bisa untuk biodiesel maupun untuk produk pangan dan kosmetika," ucap dia.
Pada kesempatan itu, Gobel turut menyalurkan bantuan 18 traktor roda empat, 18 traktor roda dua, delapan kultivator, dan 50 hand sprayer. Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari Kementerian Pertanian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
